Jakarta, Aktual.com – Majunya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok melalui jalur partai politik pada Pilkada DKI Jakarta 2017, dipandang tidak memberikan contoh pendidikan politik yang baik bagi Indonesia. Karena sebelumnya Ahok sendiri sesumbar akan maju melalui jalur perorangan.

Hal itu mementahkan argumentasi yang disampaikan pendukung Ahok tergabung dalam komunitas pendukung Ahok (Kompak) jika sikap Ahok memberikan perubahan baik bagi tatanan politik di Indonesia.

“Ahok gagal memberikan pendidikan politik yang baik bagi negeri ini,” kata Anggota DPRD DKI Jakarta Syarif dalam acara diskusi ‘KTP Ahok untuk Teman Parpol’ di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/7).

Menurut dia, sikap Ahok dengan meninggalkan jalur perorangan untuk maju di Pilkada serentak nanti, sebagai bentuk ketidak konsisten sebagai seorang pemimpin.

Terlebih, dikatakan Syarif ketika menyoal 1 juta KTP yang sudah berhasil dikumpulkan‎ TemanAhok. Menurut dia, 1 juta KTP yang dikumpulkan susah payah selama berbulan-bulan itu menjadi sia-sia, karena Ahok pada ujungnya memilih jalur partai politik.

“1 juta KTP yang diklaim kemudian dibuang begitu saja,” sebut politikus Gerindra itu. (Novrizal Sikumbang)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid