Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan tanggapan terkait protes pemerintah Cina atas penembakan kapal nelayannya di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa (21/6). Susi menyatakan tembakan peringatan oleh TNI AL terhadap kapal nelayan Cina pada 17 Juni 2016 tersebut sudah sesuai Standar Operasional Prosedur karena kapal Cina telah melanggar perbatasan di perairan Natuna. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pd/16.

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat kerjasama dengan Republik Palau.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengatakan kerjasama dengan Palau untuk memerangi Perikanan Tidak Sah, Tidak dilaporkan dan Tidak Diatur (IUU Fishing). Serta untuk memajukan tata kelola perikanan berkelanjutan.

Hal ini dilakukan guna mencegah, menghalangi, dan menghapuskan IUU Fishing berdasarkan alat dan tindakan yang tersedia pada lingkup nasional, regional dan internasional.

“Telah ditandatangi joint communique dengan Republik Palau dalam hal pemberantasan illegal fishing”, ungkap Menteri Susi dalam keterangan tertulis. Sabtu (30/7).

Dalam kesepakatan kerja sama, Indonesia – Palau fokus untuk meningkatkan upaya dan langkah-langkah memajukan praktik penangkapan ikan yang baik dan bertanggung jawab melalui pembentukan hotline communication, pertukaran informasi bersama, dan kegiatan peningkatan kapasitas.

Selain itu, kerjasama juga mencakup penerapan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola perikanan berkelanjutan, termasuk memastikan aliran ikan dan produk perikanan ke pasar global.

“Mengeksplorasi setiap kemungkinan inisiatif bersama dan memperkuat kerja sama dengan pemerintah dan organisasi internasional lainnya untuk memerangi IUU Fishing dan memajukan tata kelola perikanan berkelanjutan,” pungkas Susi. (Dadang S)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta