Kanan - kiri ; Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Jafar Hafsah bersama Ketua Komisi Komite Pemenangan PemiluvEdhie Baskoro Yudhoyono, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, Ketua Organisasi dan Kaderisasi Pramono Edhie Wibowo, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo,dan Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyikapi pelaksanaan Pilkada serentak 2015, saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (9/12/2015). Partai Demokrat menyatakan bahwa pelaksaan pilkada tahun ini berjalan aman dan lancar, namun masih ditemukan kecurangan-kecurangan diberbagai daerah

Jakarta, Aktual.com – Partai-partai Politik sudah menentukan calon gubernur yang akan diusung. Seperti, Golkar, Hanura dan NasDem yang memilih Basuki Tjahaya Purnama (Ahok). Menyusul Gerindra dan PKS yang mengusung Sandiaga Uno. Namun, Partai Demokrat hingga kini belum menjatuhkan pilihan.

“Untuk pilgub DKI Partai Demokrat belum memutuskan, sekarang ini majelis tinggi PD masih bersidang untuk memutuskan siapa calon gubernur atau wagub untuk DKI,” ujar Wakil Ketua Partai Demokrat Agus Hermanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/8).

Begitupula untuk berkoalisi, Partai Demokrat juga masih menunggu hasil keputusan majelis tinggi.

“Partai Demokrat belum memutuskan ingin mengusung siapa saja. Sekarang dari majelis tinggi masih rapat terus untuk menentukan calon,” tambahnya.

Meski demikian, Agus mengatakan Partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono itu terus melakukan komunikasi politik kepada semua pihak.

“Tentunya kemana saja, karena kita harus menentukan sikap dan menentukan siapa gubernur maupun wagub,” katanya.

“Tentunya pak SBY sudah ada (calon),” sambung dia.

Dalam pertimbangan menentukan calon, Agus mengaku partainya lebih banyak melakukan koordinasi dengan surveyor dan konsultan politik. Sebelum, berkomunikasi ataupun meminang calon gubernur dimaksud.

“kita lihat track record dan survei. Kita tidak buru-buru harus menghubungi si A si B. Kita ingin lihat siapa calon yang dikehendaki masyarakat Jakarta.
Kalau sudah pasti kita koordinasi dengan orangnya terkait,” ungkap Wakil Ketua DPR RI ini.

Ia menambahkan, hal itu dilakukan agar tidak memberikan harapan-harapan kepada calon bahwa Partai Demokrat akan mengusungnya sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

“Saya tidak suka berikan PHP. kita tidak pernah, Partai Demokrat tidak pernah berikan harapan palsu. Jika sudah ditentukan majelis tinggi, itu yang akan kita usung,” tandas Agus.(Nailin In Saroh)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid