Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan kenaikan sedikit inflasi Juli 2016 yang sebesar 0,69 persen (mtm) dibanding Juni yang sebesar 0,66 persen turut mencerminkan bahwa permintaan masyarakat tidak lagi lesu.
“Artinya selama ini yang dibilang permintaan melemah itu makin jelas tidak,” ujar Darmin singkat di kantornya, Jakarta, Senin (1/8).
Darmin mengatakan kenaikan inflasi tersebut sebagian besar karena kenaikan pengeluaran untuk bahan pangan, terutama saat akhir Ramadhan dan perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah.
Namun, Darmin juga melihat, semua kelompok pengeluaran pada Juli 2016 memang cenderung naik.
“Iya, tapi sekarang semua kayanya naik sedikit,” ujar dia.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan kelompok bahan makanan dan transportasi menjadi penyumbang tertinggi untuk inflasi pada Juli 2016.
Masyarakat cenderung melakukan konsumsi tinggi pada awal Juli 2016, karena masa panjang arus mudik dan balik, serta momentum Idul Fitri.
Suryamin mencatat tingkat inflasi untuk kelompok bahan makanan pada Juli sebesar 1,12 persen dengan andilnya 0,23 persen. Sedangkan untuk kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan, inflasi sebesar 1,22 persen dengan andil inflasi 0,22 persen.
Selain inflasi dari kelompok bahan makanan dan transportasi, kata Suryamin, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau turut meyumbang inflasi sebesar 0,54 persen denan andil 0,09 persen.
Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,24 persen, dengan andil 0,06 persen.
Selanjutnya inflasi kelompok sandang 0,44 persen dengan andil 0,03 persen, kelompok kesehatan 0,37 persen dengan andil 0,02 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,51 persen dengan andil 0,04 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka