Jakarta, Aktual.com – Berkembangnya wacana pengangkatan Johannes Widjanarko sebagai Wakil Menteri (Wamen) ESDM tidak mendapat tanggapan serius dari kalangan pemerhati sektor energi. Sosok Johannes Widjanarko diketahui pernah terkait skandal korupsi di lembaga Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sewaktu dia menjabat Wakil Ketua.
“Sejak hari pertama Arcandra Tahar dilantik dan melakukan tugasnya sebagai Mentri ESDM, sudah ada beberapa kontroversi yang muncul. Salah satunya adalah munculnya Johannes Widjanarko mantan Wakil Kepala SKK MIGAS yang dipecat karena diduga terlibat skandal suap. Dia hadir dalam rapat pimpinan di Kementrian ESDM. Ini mengagetkan dan membuat saya ragu kepada Arcandra Tahar,” kata Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean, Rabu (3/8)
Lebih lanjut Ferdinand menceritakan proses pemecatan Johannes melalui usulan dari Kepala SKK Migas kepada Mentri ESDM yang diteruskan kepada Komite Pengawasan yang terdiri dari Menteri ESDM, Wakil menteri Keuangan dan Kepala BKPM.
“Yang bersangkutan diberhentikan sejak tanggal 8 Januari 2015. Namun demikian alasan pencopotan Widjanarko tidak pernah terungkap secara terang benderang meski ada dugaan karena Johannes Widjanarko terlibat suap dan terlibat dalam skandal Rudi Rubiandini tahun 2013,” ungkapnya.
Menurutnya rencana pengangkatan Johannes sebagai Wamen ESDM merupakan kebijakan yang tidak tepat dan bertolak belakang dengan kampanye perang dengan mafia migas. Kalau Presiden Jokowi memaksa keadaan ini, publik mensinyalir Jokowi sudah masuk dalam perangkap lingkaran mafia migas.
“Aneh kalau, orang yang problematik terlibat kemafiaan malah mau diangkat jadi Wakil Menteri ESDM. Jangan-jangan presiden sudah masuk dalam lingkaran mafia migas. Ini harus diwaspadai come backnya mafia migas,” pungkasnya. (Dadangsah)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka