Jakarta, Aktual.com – Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Tangguh menggandeng sejumlah bank Internasional serta beberapa industri keuangan nasional dalam rangka melakukan pembiayaan proyek gas alam cair (LNG) Tangguh Train 3, sebagai tindak lanjut final invesment development (FID) yang dilakukan awal Juli silam.

Peminjaman yang dilakuka BP sebagai operator LNG tangguh terbilang besar, yaitu USD3.745 miliar atau setara Rp50.557 triliun dengan tenor selama 13 tahun dari total investasi mencapai US$ 8 miliar atau setara Rp 104 triliun.

“Persetujuan pembiayaan proyek LNG Tangguh ini merupakan tindak lanjut dari FID yang kita lakukan pada 1 Juli lalu. Ini juga pertama kalinya pembiayaan melibatkan institusi-Institut keuangan domestik di Indonesia,” kata kepala SKK Migas, Amin Sunaryadi di Jakarta, Rabu (3/8).

Untuk diketahui, peminjaman dari industri keuangan nasional melibatkan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT. Indonesia Infrastructure Finance.

Sementara pendanaan dari luar meliputi Mizuho Bank, Bank of China, China Construction Bank, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, DBS Bank, United Overseas Bank, BNP Paribas, Credit Agricole Corporate and Investment Bank, Oversea-Chinese Banking Corporation, Korea Development Bank, Shinsei Bank, dan KfW Bank.

Sementara  Penandatanganan sisa fasilitas pinjaman dari Asian Development Bank (ADB), Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan lembaga multilateral akan dilakukan kemudian.

“Keikutsertaan pinjaman nasional dalam proyek-proyek hulu migas sejalan dengan dorongan perintah untuk meningkatkan partisipasi lokal dalam proyek-proyek strategis. Ini juga sebagai pengalaman bagi lembaga keuangan nasional dalam pembiayaan proyek berskala internasional,” pungkasnya. (Dadangsah)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka