Direktur Human Capital Management Telkom Herdy Harman (kedua kanan) dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Dr. Saiful Rachman, MM, M.Pd (kanan) sesaat setelah mengenakan kethu dan baju Madura kepada perwakilan Siswa Mengenal Nusantara dari Jatim yang akan berangkat ke Kendari. Rombongan dilepas di Balairung Telkom Regional V Jatim, Bali-Nusra pada Selasa (02/08) dan akan berada di Kendari sampai 9 Agustus 2016.
Direktur Human Capital Management Telkom Herdy Harman (kedua kanan) dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Dr. Saiful Rachman, MM, M.Pd (kanan) sesaat setelah mengenakan kethu dan baju Madura kepada perwakilan Siswa Mengenal Nusantara dari Jatim yang akan berangkat ke Kendari. Rombongan dilepas di Balairung Telkom Regional V Jatim, Bali-Nusra pada Selasa (02/08) dan akan berada di Kendari sampai 9 Agustus 2016.

Surabaya, Aktual.com – Direktur Human Capital Management PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), Herdy Harman dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Dr. Saiful Rachman, MM, M.Pd melepas dua puluh siswa berprestasi asal Jawa Timur untuk mengenal keindahan budaya, ekonomi, pariwisata dan kemajuan dunia pendidikan di Kendari, Sulawesi Tenggara. Ke-20 pelajar setingkat SMA dari 13 kota/kabupaten di Jawa Timur tersebut merupakan peserta Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) yang digagas Kementerian BUMN.

Saat melepas rombongan di Balairung Telkom Regional V Jatim, Surabaya, Herdy Harman mengatakan, program SMN ini merupakan bagian dari program besar “BUMN Hadir Untuk Negeri” dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia. Pada  tahun 2016 ini Telkom mendapat mandat mengkoordinasikan pelaksanaannya di wilayah Jawa Timur.

“Program SMN  merupakan bentuk kontribusi BUMN untuk menumbuhkan dan memupuk rasa kebanggaan berbangsa dan bertanah air Indonesia kepada generasi muda sebagai generasi penerus bangsa,” ujar Herdy Harman dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (3/8).

Rencananya para siswa dari Jawa Timur dengan didampingi tiga guru pembimbing akan berada di Sulawesi Tenggara hingga 9 Agustus 2016. Dirinya berharap momentum SMN ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para siswa untuk mengenal lebih jauh keragaman budaya, sosial ekonomi dan pendidikan daerah lain serta mengetahui peran BUMN dalam membangun daerah.

Menurut Herdy, kegiatan SMN ini merupakan salah satu wujud dari kepedulian BUMN terhadap dunia pendidikan.

“BUMN sangat aware pada dunia pendidikan khususnya untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme utamanya dalam konteks untuk memperkuat semangat 71 tahun Kemerdekaan RI,” ungkapnya.

Sementara Saiful Rachman yang mewakili Wakil Gubernur Jawa Timur menyampaikan apresiasi atas dukungan seluruh BUMN yang dimotori oleh Telkom. Ia berharap para siswa peserta SMN dapat  membawa nama Jawa Timur di kancah nasional.

“Tunjukkan bahwa siswa SMA  dapat  memelopori ragam budaya Jawa Timur dan memperkenalkan lebih dekat lagi kepada daerah lain, dalam hal ini Provinsi Sulawesi Tenggara,” pesannya.

Selain memberangkatkan 20 peserta SMN dan 3 guru pendamping ke Kendari, pada hari yang sama Jawa Timur juga menerima 20 pelajar dari Sulawesi Tenggara yang akan diajak untuk melihat potensi wisata, budaya, pendidikan, dan perekonomian rakyat di beberapa kota Jawa Timur. Selama 8 hari berada di Jawa Timur para siswa akan bermalam di rumah-rumah penduduk, seperti di Kampung Herbal Surabaya dan Kampung Cacing Malang.

Program Siswa Mengenal Nusantara merupakan rangkaian program BUMN Hadir Untuk Negeri yang digagas oleh Kementrian BUMN. DI tahun ini, Telkom mendapat kesempatan menjadi penyelenggara dari 14 macam kegiatan di Jawa Timur dengan 5 BUMN pendamping lainnya, yakni  PT Petrokimia Gresik, Perum Jasa Tirta I, PT SIER, PT Garam dan PT Boma Bisma Indra.

Selain SMN, Telkom bersama BUMN pendamping juga akan melaksanakan beragam program, antara lain upacara peringatan HUT RI, penyediaan sarana air bersih, penyediaan sarana mandi cuci kakus, pembangunan tempat penitipan anak, pembinaan mantan atlet nasional, pembinaan desa terpencil, perbatasan dan rawan konflik, elektrifikasi rumah tangga yang belum teraliri listrik, pasar murah, kegiatan lomba-lomba untuk masyarakat, BUMN Mengajar dan bedah rumah Veteran.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka