Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Bahlil Lahadalia mengaku selama ini sebagai pengusaha masih belum taat pajak, makanya dia mendukung porgram pengampunan pajak (tax amnesty) ini sebagai upaya penebusan dosa agar kembali taat untuk bayar pajak.

“Selama ini saya memang tak taat (bayar pajak), makanya tax amnesty itu sebagai cara untuk penebusan dosa,” kata Bahlil di depan Menteri Keuangan Sri Mulyani di acara Hipmi, di Jakarta, Jumat (5/8).

Awalnya, Hipmi sendiri menolak program amnesti pajak dengan alasan faktor keadilan. Namun, ketika dikaji ada keberpihakan terhadap para usaha kecil dan menengah dalam memberikan tarif tebusannya yang lebih kecil.

“Tadinya kami menolak karena Tax amnesty ini hanya menguntungkan pengusaha besar. Tapi bagi para UKM yang banyak di Hipmi dengan program ini terbantu juga,” papar Bahlil.

Dirinya sangat mendukung kepatuhan para pengusaha untuk bayar pajak, sehingga pada akhirnya penerimaan negara dari sektor ini juga mulai meningkat. Namun sayangnya, sejauh ini jumlah pengusaha nasional masih sangat rendah.

“Dari data yang kami punya, jumlah pengusaha hanya 1,6 persen. Padahal di negara maju idealnya itu ada 4 persen. Atau minimal sebanyak 2 persen,” ujar Bahlil.

Bagi dunia usaha, selain berkontribusi mengejar pertumbuhan ekonomi, juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru.

“Makanya saat ini, kami menginginkan agar muncul para pengusaha baru, sehingga di masa yang akan datang tidak muncul lagi pengampunan pajak,” jelasnya.

Menurut dia, dari jumlah 58 juta anak muda, mestinya mayoritas mau menjadi pengusaha. Namun sayangnya, kata dia, dari hasil survei Hipmi terhadap 5 juta anak muda lulusan sarjana, sebanyak 83 persen memilih menjadi karyawan, dan hanya 4 persen berkeinginan menjadi pengusaha. Sisanya ingin menjadi politisi dan karir lainnya.

“Padahal kalau pengusaha banyak, penerimaan negara menjadi besar. Karena mayoritas pendapatan negara dari pajak,” ujar dia.

Dia menyarankan agar ada satu kementerian yang ditugaskan untuk mendorong anak muda menjadi pengusaha, yang akhirnya menjadi pemain di negeri sendiri‎.

Saat ini pemerintah sedang gencar melakukan sosialisasi program tax amnesty, untuk menggenjot dana repatriasi yang bisa mencapai Rp2.400 triliun. Dari dana tersebut, pemerintah menargetkan ada dana pajak yang bisa masuk mencapai Rp165 triliun.

Artikel ini ditulis oleh: