Pengelolaan Blok Mahakam, Kalimantan Timur (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com – Masa kontrak blok Mahakam segera berakhir pada 31 Desember 2017 mendatang, namun hingga perjanjian peralihan (transfer of agreement/ToA) pengelolaan dilakukan, operator blok Mahakam, Total E&P masih belum mau memberikan kepastian Join Investasi.

Presiden Direktur Total E&P Indonesie, Hardy Pramono mengatakan saat ini pihaknya tengah fokus melakukan proses operatorship agar tidak terjadi penurunan produksi dari blok yang berada di Kalimatan Timur tersebut.

“Nah kesertaan investasi selanjutnya masih sama seperti yang dulu, posisinya masih sama tapi itu kan nggak prioritas lah sekarang. Yang penting adalah kita fokus transfer berjalan sebaik-baiknya agar production declinenya bisa kita jaga bersama. Ini untuk negara yang paling penting,” katanya di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (5/8).

Untuk diketahui bahwa PT Pertamina (Persero) dan Total E&P Indonesie telah melakukan penandatanganan ToA pengelolaan Blok Mahakam pada 29 Juli lalu.

Adapun transisi alih kelola blok Mahakam ini baru pertama kali dilakukan. Setelah 31 Desember 2017 hingga 1 Januari 2018 Pertamina menjadi pemilik 100 persen hak partisipasi di Blok Mahakam dan selanjutnya dapat menjual sahamnya (share down) maksimal 30 persen kepada kontraktor saat ini, Total dan Inpex. (Dadangsah)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka