Haris mengklarifikasi laporan oleh tiga institusi, yaitu Polri, TNI, dan BNN yang melaporkan Haris pada Selasa (2/8/2016) kemarin. Laporan itu terkait cerita Freddy Budiman beberapa saat sebelum eksekusi mati. Kesaksian Freddy disampaikan saat Haris memberikan pendidikan HAM kepada masyarakat pada masa kampanye Pilpres 2014.

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Alhabsyi mengapresiasi sikap pemerintahan Joko Widodo yang menyatakan perang terhadap kejahatan narkoba. Akan tetapi sikap tersebut harus diikuti dengan tegas bawahannya.

“Kita bangga untuk tema narkoba jaman Jokowi tekanannya keras dan tajam, semoga diikuti Bea Cukai, TNI, Polri BNN,” terangnya dalam diskusi ‘Hitam Putih Pemberantasan Narkoba’ di Jakarta, Sabtu (6/8).

Semua pihak ditekankan Aboe pasti tidak menginginkan generasi muda ke depan lemah. Oleh sebab itu semua pihak harus dalam satu barisan tanpa kecuali.

Di sisi lain, Indonesia dengan jumlah penduduk yang sangat besar juga menjadi sasaran atau market para penjahat narkoba. Mereka melalui jaringannya tetap saja bisa menembus melalui jalur legal maupun non legal.

Pernyataan Koordinator KontraS, lanjut Aboe, hendaknya dijadikan stimulasi bagi aparat penegak hukum untuk bersungguh-sungguh memberantas narkoba. Bagaimanapun, ia meyakini apa yang disampaikan Haris Azhar tidak bertujuan merusak institusi penegak hukum.

“Saya yakin Haris Azhar tidak ada sedikitpun merusak institusi (penegak hukum). Saya juga cukup bangga BNN yang memberi apresiasi dan memberi kesempatan untuk Haris Azhar bercerita apa adanya,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby