Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo (kiri) bersama Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (tengah) dan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Sofyan Djalil (kanan) menghadiri rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/6). Rapat tersebut membahas perkembangan perekonomian, asumsi ekonomi makro dalam RAPBN-P 2016 dan Target Pembangunan. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/pd/16

Jakarta, Aktual.com – Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo mengapresiasi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2016 yang sebesar 5,18 persen lebih tinggi dari kuartal I-2016 di angka 4,92 persen atau kuartal II-2015 lalu yang sebesar 4,67 persen.

Kondisi perbaikan pertumbuhan ekonomi di kuartal II ini, disebut BI, hanya karena adanya pergeseran produktifitas di pertanian yang tertunda dan bergeser ke kuartal II, biasanya masa panen pertanian terjadi di kuartal I.

“BI sambut baik. Sebelumnya kami prediksi (pertumbuhan ekonomi kuartal II-2016) ada di 4,94 persen. Tetapi ternyata bisa mencapai 5,18 persen,” tandas Agus Marto, dalam BI-10th International Conference Bulletin of Monetary Economic and Banking, di Gedung BI, Jakarta, Senin (8/8).

Menurut Agus, faktor penting pendongkrak pertumbuhan ekonomi adalah adanya masa panen sektor pertanian yang bergeser ke kuartal II-2016 ini, yang biasanya terjadi di kuartal I-2016.

“Jadi, faktor produktifitas pertanian yang tertunda dan bergeser ke kuartal II ini, membuat pertumbuhan ekonomi kuartal II-2016 ini yang lebih baik,” jelas Agus.

Dia menegaskan, BI sendiri ketika melakukan assesment sektor-sektor pendongkrak pertumbuhan ekonomi seperti, konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan investasi lajunya seperti yang diprediksi BI sendiri. Hanya ekspor, kata Agus, yang lajunya lebih baik dari prediksi, gara-gara harga komoditas yang membaik.

Namun demikian, agar pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2016 lebih baik lagi, BI pun meminta pemerintah untuk menjaga dan menggenjot daya beli masyarakat atau konsumsi rumah tangga.

“Harus terus diupayakan, dari pemerintah dan kami agar betul-betul konsumsi RT dan konsumsi pemerintah, serta investasi itu dapat terus berkembang lebih baik lagi,” tandas dia.

BI sendiri memprediksi di kuartal III ini akan terjadi pembaikan dan pertumbuhan ekonomi bisa dicapai di angka 5,2 persen.

“Sehingga, sampai akhir tahun akan berada di kisaran 5,1 persen. Dan kami sendiri akan terus mengkaji di RDG (Rapat Dewan Gubernur) BI, kami akan kaji pertumbuhan ekonomi 2016-2017 nantinya,” tandas dia. (Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka