Surabaya, Aktual.com – Emosi yang diluapkan Wali Kota Surabaya, Tri Risma Harini, semalam, terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau disapa Ahok, diyakini Risma tidak akan menjadi polemik.
Mau atau tidak mau, Risma tetap harus mengatakan hal tersebut.
“Awalnya saya memang tidak mau mengatakan itu. Tetapi, kok lama-lama seperti ini. Sering menghujat Surabaya. Makanya terpaksa harus saya katakan sebelum warga mengatakan, bahwa Surabaya jangan dibandingkan dengan Jakarta Selatan,” kata Risma semalam. (Baca: Sindiran Risma: Ahok Ngga Usah Takut Bersaing Kalau Benar)
Menurut Risma, ada hal-hal yang mendasari yang terpaksa harus dikatakan. Pertama, jika Ahok dibiarkan begitu saja, maka tidak menutup kemungkinan Ahok akan terus menyepelekan kota Surabaya.
Nah, jika sampai hal itu terjadi, kata Risma, yang dikhawatirkan adalah bisa terjadi permusuhan antara warga Surabaya dengan Jakarta.
“Saya tidak mau itu terjadi. Karena warga Surabaya juga ada yang bekerja di Jakarta. Karakter orang Surabaya harus tahu, perang 10 november tidak akan terjadi kalau orang Surabaya tidak punya karakter,” kata Risma. (Baca: Surabaya Kerap Disepelekan Ahok, Risma: Jangan Sampai Warga Marah !)
Risma menyesalkan sikap Ahok yang terus mengungkit Surabaya. Harapan Risma, dengan luapan semalam, Ahok tidak lagi mengungkit atau mengkerdilkan Surabaya.
“Saya juga tidak tahu apakah apakah ada sentimen pribadi atau tidak. Saya juga nggak pernah ketemu beliaunya (Ahok). Saya hanya ketemu sekali waktu bersama pak Jokowi. Itu sudah lama,” kata Risma.
Sementara, di Surabaya sendiri, terkait penyataan Ahok yang menghina kota Surabaya, Jum’at (12/8) dijadwalkan akan dilakukan aksi “Kecam Ahok.” yang akan dilakukan oleh beberapa elemen atau ormas di Surabaya. Aksi dijadwalkan setelah sholat Jum’at yang akan digelar dari air mancur jalan Yos Sudarso. menuju balai kota.
(Ahmad H. Budiawan).
Artikel ini ditulis oleh: