Menteri ESDM Arcandra Tahar memberikan keterangan kepada media usai mengikuti rapat koordinasi di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (9/8). Rakor itu membahas kelanjutan proyek Tanjung Benoa dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam, Bintan dan Karimun (BBK). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama/16

Jakarta, Aktual.com — Pengamat Politik IndoStrategi Pangi Syarwi Chaniago menyayangkan ada menteri berkewarganegaraan ganda yang ditunjuk Presiden Joko Widodo masuk dalam kabinet kerja.

Pasalnya, Menteri ESDM yang menggantikan Sudirman Said pada Reshuffle Jilid II, Archandra Tahar ternyata berwarganegara Amerika Serikat.

“Memang tim presiden tidak memastikan treck record seorang menteri? Sangat disayangkan dan miris ada yang kecolongan seperti kasus menteri ESDM yang bipatride (dua kewarganegaaraan),” ujar Pangi di Jakarta, Minggu (14/8).

Menurut Pangi, hal tersebut sangat berbahaya terhadap ketahanan nasional. Karenanya, patut dipertanyakan baik dari segi nasionalisme, kerja, serta kepentingannya menjadi menteri. Apalagi, Archandra ditempatkan diposisi strategis menuju perpanjangan Freeport di 2019.

“Habis republik ini kalau menteri memperjuangkan kepentingan negara lain, bukan bangsa sendiri. Kita kan enggak tahu, bahaya kalau menteri yang dua kewarganegaraan mengeruk energi dan sumber daya alam untuk kepentingan asing.”

Pangi mengingatkan agar pemerintah, khususnya Archandra untuk segera mengklarifikasi tudingan tersebut. Sebab, jika benar memiliki dua kewarganegaraan maka Archandra layak dicopot dari jabatan menteri. Sebab, memilih menjadi warga negara Indonesia sesudah bersumpah menjadi warga negara asing juga tidaklah mudah.

“Warga negara harus ikut aturan main. Enggak boleh menabrak trayek konstitusi. Enggak boleh sesuka hati, ini negara punya konstitusi. Syarat jadi menteri saya kira sudah jelas.”

Laporan: Nailin Insaroh

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu