Tarakan, Aktual.com — Wali Kota Tarakan, Kalimantan Utara Sofyan Raga menargetkan kawasan permukiman yang menjadi langganan banjir selama ini akan terbebas paling lambat 2019.
Demi mewujudkan target itu, pihaknya telah memasukkan penanganan banjir dalam program prioritas Pemkot Tarakan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Utara 2016-2021.
Penanganan banjir di Kota Tarakan, kata dia, tidak bisa hanya dilakukan pada lokasi tertentu tetapi secara keseluruhan dan bersamaan dimana kawasan langgan banjir selama ini berada di Sebengkok, Selumit dekat Masjid Al Maarif dan Karang Anyar Pantai di depan Masjid Darul Faizin sampai Jalan Cenderawasih.
“Kita (Pemkot Tarakan) akan melakukan penanganan secara bersamaan pada semua titik-titik langganan banjir selama ini. Kita tidak bisa menanganinya satu per satu tetapi sekaligus pada samua lokasi,” ungkap Sofyan Raga di Tarakan, Minggu (14/8).
Sementara, anggaran penanganan banjir diperkirakan mencapai Rp400 miliar dimana dapat dilakukan melalui sistem multiyears karena dapat disesuaikan dengan kemampuan anggaran setiap tahun.
Saat ini Pemkot Tarakan mulai melakukan pembangunan mengantisipasi terjadinya banjir di wilayah Sebengkok dengan membangun sejumlah drainase yang diperkirakan rampung Oktober 2016.
Pembangunan pelebaran dan pengerukan sungai di kawasan itu terus dilakukan dengan harapan memasuki musim hujan berikutnya banjir tidak lagi melanda kawasan pemukiman tersebut.
Sehubungan dengan adanya pengerjaan itu, maka arus lalu lintas dan aktivitas warga khususnya pedagang di Pasar Sebengkok mengalami gangguan.
“Kami berharap ini berjalan lancar semua. Saya kasih waktu paling lambat 2019. Tapi kalau bisa lebih cepat maka lebih baik.”
Dia menyatakan, jika tiga titik proyek yang menjadi lokasi banjir selama ini rampung maka Kota Tarakan dapat bebas banjir.
Laporan: Antara
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu