Maluku, Aktual.com – KONI Maluku memastikan para atletnya mengikuti 17 cabang di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Bandung, Jawa Barat.
“Kontingen Maluku juga menargetkan perolehan delapan medali emas, 12 perak, dan delapan medali perunggu dalam event tersebut sehingga diharapkan ada perbaikan peringkat daerah ini di tingkat nasional,” kata Ketua KONI Maluku, Tonny Pariella di Ambon, Senin (15/8).
Penjelasan Tonny disampaikan dalam rapat dengar pendapat antara pengurus KONI dengan pimpinan, dan anggota komisi D DPRD Maluku dalam rangka persiapan kontingen Maluku menghadapi PON 2016 Bandung.
Menurut dia, pemerintah daerah juga telah menyiapkan dana hibah melalui APBD sebesar Rp16,5 miliar dalam mendukung program Koni untuk kegiatan Koni tahun ini. Sementara, Ketua Komisi D DPRD Maluku Suhfi Madjid menjelaskan, melalui rapat kerja ini komisi ingin mendapatkan gambaran terkait kesiapan KONI dalam menghadapi PON 2016 di Bandung.
“Ada beberapa hal yang baik dan diberikan respon oleh Ketua KONI, pertama menyangkut cabor di PON yang akan diikuti kontingen Maluku dibanding PON sebelumnya,” katanya.
Sebab tahun ini terjadi peningkatan jumlah cabor yang diikutkan, sekitar 17 cabor, terdiri dari 16 cabor secara murni, dua lainnya “wild card” yaitu silat dan tarung raja, dan muathai (Thai Boxing) yang merupakan cabor eksebisi.
Ini menggambarkan adanya peningkatan capaian prestasi atlet Maluku yang tersebar di banyak cabor dibanding tahun-tahun sebelumnya. Poin penting adalah daya dukung yang diberikan untuk kegiatan sukses PON dimaksud, seperti penyiapan peralatan yang standar pada cabor untuk digunakan para atlet yang ikut PON, akomodasi, termasuk bonus bagi mereka yang sukses raih medali emas, perak, atau perunggu.
“Kita bisa mencermati bahwa dalam pendekatan pemenuhan peralatan untuk setiap cabor sesungguhnya telah diantisipasi Koni dengan membeli peralatan standart sesuai kebutuhan cabor yang sifatnya satu pintu untuk memastikan bahwa setiap cabor punya alat yang bisa dipakai,” ujar Suhfi.
Hanya catatannya alokasi dana untuk kebutuhan pemenuhan penyelesaian pembayaran penginapan itu masih belum terpenuhi, karena alokasi anggaran yang harus dikucurkan untuk termin kedua belum terealisasi.
Jadi pemda perlu memberikan perhatian terutama untuk pencairan anggaran termin kedua guna kegiatan prioritas menyukseskan PON 2016 Bandung. “Memang harus ada kejelasan pemda terhadap bonus yang bisa diberikan kepada atlet yang meraih prestasi dan dapat medali dimana pemda lewat panitia official harus ada gambaran jelas.”
Dia berharap mudah-mudahan bonusnya itu bisa meningkat ketika mendapat medali dibanding tahun lalu, dan besaran bonusnya harus didiskusikan dengan pemda agar apresiasi harus diberikan kepada atlet karena mencetak prestasi membuat kebanggan Maluku di level nasional.
Target delapan emas, 12 perak, delapan perunggu, dan kalau dicapai target minimal ini maka dia bisa memperbaiki peringkat capaian prestasi Maluku di tingkat nasional.
Bahkan ada cabor tertentu ditargetkan minimal tiga emas tetapi sangat memiliki peluang untuk bisa lebih, dan salah satunya adalah cabor tinju sehingga perlu diberikan perhatian serta daya dukung bagi atelt agar lebih berkonsentrasi.
Kemudian laporan yang disampaikan KONI kalau alokasi anggaran itu sebenarnya belum mencukupi untuk kepentingan pembiayaan event PON dan beberapa kegiatan Koni secara total dalam satu tahun anggaran.
Koni sendiri telah berupaya melakukan penghematan termasuk membangun rasionalisasi terhadap pengetatan anggaran dengan sumberdaya yang ada tetapi bisa mengoptimalkan alokasi anggaran itu untuk kepentingan penumbuhan prestasi pada setiap cabor di PON 2016.
Laporan: Antara
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu