Denpasar, Aktual.com – ‎Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Bali, Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra memaparkan data mengejutkan tentang keberadaan usaha warga asing di Pulau Bali. Menurut dia, ada puluhan ribu warga asing yang memiliki usahadi Pulau Seribu Pura.

Sementara warga Bali hanya menguasai sebagian kecil saja kekayaan di tanahnya sendiri. “Orang Bali hanya menguasai 8 persen saja,” kata Alit, di Bali, Selasa (16/5).‎

Jumlah ratusan ribu warga asing itu menurut Alit tak satupun yang melaporkan pajak mereka dalam konteks pengampunan pajak (tax amnesty). “Jumlah warga asing hampir 100 ribu. Dari jumlah itu belum ada satupun yang melapor,” jelas Alit.

Menurut dia, ratusan ribu warga asing itu berasal dari beberapa negara seperti Australia, Eropa, Amerika Serikat dan Jepang. “Itu urutan yang paling banyak,” papar Alit.

Alit sendiri berjanji institusinya akan memberikan data kepada JDP Provinsi Bali warga asing yang memiliki usaha di Pulau Bali. “Kami sedang mengumpulkan data dan memilahnya, karena memang datanya sejak tahun 2011 lalu,” ucap dia.

Menurut Alit, ratusan ribu warga asing itu terdiri dari perorangan. “Mereka perorangan dan pure berbisnis,” katanya.

Ia berharap wajib pajak nomine itu harus dikejar oleh JDP Provinsi Bali. “Jangan sampai dinas pajak berburu di kebun binatang. Menembak hanya yang kelihatan saja dan itu semua warga Bali. Asing dan nasional itu yang dikejar dulu,” pinta dia.

‎Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Penagihan Kanwil DJP Bali, Bambang Irawan menuturkan, hingga kini telah ada 75 permohonan dari wajib pajak mengenai tax amnesty.

“Jumlah WP di Bali ada 400 ribu yang terdiri dari perorangan dan badan. Dari jumlah itu ada 75 permohonan dan uang tebusannya lebih dari Rp3 miliar,” ujarnya.

Ia mengimbau kepada semua pihak untuk segera mendeklarasikan harta kekayaannya. Ia menjamin sepenuhnya kerahasiaan wajib pajak akan dijaga. “Data yang diungkap dalam tax amnesty itu adalah narkotika, human trafficking dan teroris. Di luar itu dijaga kerahasiaannya,” tutup Bambang.

(Bobby Andalan)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka