Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan enggan menanggapi isi pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Tahunan MPR RI yang dianggap sebagai ‘basa basi ‘politik saja. Hal itu menyusul pidato Presiden yang tidak memberikan secara riil kondisi bangsa Indonesia dengan sejujur-jujurnya.

“Kalau kita sebenarnya momennya itu menyambut 17-an adalah semangat yang baik-baik, dan menjadi tugas media untuk menggali yang kurang. Karena ini pidato resmi kenegaraan yang tujuannya untuk memberikan semangat optimisme,” kata Daniel, di sela-sela acara sidang bersama DPR RI dan DPD RI, di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (16/8).

Meskipun, Daniel mengamini jika seharusnya dalam pidato kenegaraan, Presiden mengambil peran dengan menjadikan wadah dalam menejelaskan kondisi bangsa saat ini. Ia berpandangan, bahwa penyampaian secara benar bukan berarti dimaknai sebagai bentuk pesimisme.

“Itu menjadi masukan penting bagi presiden, bahwa tidak harus menjadi pesimis, tetapi tetap optimis dalam rangka menyampaikan tantangan-tantangan besar yang akan dihadapi Indonesia,”sebut politikus PKB itu.
Masih dikatakan Daniel, ia menyakini jika presiden akan menyampaikan permasalahan bangsa pada fase ketga (sidang DPR RI) siang nanti pada RAPBN siang nanti.

“Mungkin, ini belum selesai karena kita tunggu pada fase ketiga (sidang DPR), dan ini tentu menjadi kekurangan dan kita berharap dia (presiden) mendengar bahwa banyak tantang-tantagan yang menjadi kekurangan yang harus kita sambut dan disikapi optimis, bahwa begitu banyak yang harus dikerjakan dengan serius lagi,” tandas dia. (Novrizal Sikumbang)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid