Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar keluar dari mobil dinas setibanya di gedung KPK, Jakarta, Senin (8/8). Kedatangan Archandra Tahar menemui Pimpinan KPK dalam rangka meningkatkan koordinasi kedua lembaga. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/ama/16

Jakarta, Aktual.com – Tokoh Muda Minang Andre Rosiade menyatakan, Presiden Joko Widodo sebenarnya sudah cukup dasar untuk melakukan naturalisasi terhadap Archandra Tahar. Ia merujuk Pasal 20 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2016 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa ‘Orang asing yang telah berjasa kepada negara Republik Indonesia atau dengan alasan kepentingan negara dapat diberi Kewarganegaraan Republik Indonesia oleh Presiden setelah memperoleh pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia’.

“Pemerintah, Presiden, punya yurisprudensi menaturalisasi Archandra. Pemain sepakbola saja bisa dinaturalisasi tanpa perlu tinggal 5 tahun karena dianggap berprestasi, meski dalam kenyataannya tidak berprestasi. Archandra ini kan prestasinya tidak perlu diragukan,” kata dia dalam keterangan persnya, Jumat (19/8).

Pemain sepakbola tidak lama tinggal di Indonesia tetapi tiba-tiba diberi kewarganegaraan Indonesia itu adalah Raphael Maitimo, Sergio Van Dijk, Diego Michiels dan Irfan Bachdim. Hal itu belum termasuk prestasinya yang digadang-gadang moncer namun justru jeblok dalam mengangkat Tim Nasional PSSI.

Selain kemampuannya yang luar biasa, ungkap Andre, komitmen Archandra dalam membantu pemerintahan Jokowi juga tidak perlu diragukan. Selama menjabat Menteri ESDM dalam waktu 20 hari, salah satu putra terbaik Minangkabau itu telah melakukan efisiensi pengembangan Blok Masela.

Dalam perhitungannya saat menjabat Menteri ESDM, Archandra memangkas investasi yang semula mencapai USD22 miliar menjadi USD15 miliar. Dengan kata lain ada penghematan USD7 miliar atau sekitar Rp 91 triliun.

“Ini belum termasuk perhitungan ulang cost recovery terhadap perusahaan-perusahaan minyak yang bisa menghemat keuangan negara hingga ratusan triliun,” jelas Andre.

“Apa yang telah dilakukan Archandra dalam hitungan hari sangat baik dan sejalan dengan program besar Jokowi dibidang energi. Prestasinya jauh lebih penting dari prestasi sepakbola,” lanjutnya.

Disinggung pula kecerdasan dan kejeniusannya dibidang energi. Melalui penemuan-penemuan teknis dari hasil risetnya sendiri, Archandra mempunyai setidaknya 6 hak paten internasional. Presiden Direktur Petroneering Houston dan berbagai perusahaan internasional dengan gaji miliaran rupiah pernah dipegangnya.

Masyarakat Minangkabau, berharap Presiden Jokowi mempertimbangkan pengangkatan kembali Archandra Tahar sebagai Menteri ESDM setelah proses naturalisasi selesai dilakukan. Dikhawatirkan jika tidak dimanfaatkan kemampuannya untuk membangun bangsa Indonesia, Archandra akan kembali ‘dibajak’ negara lain.

“Kami masyarakat Minangkabau meminta Presiden Jokowi segera naturalisasi Archandra dan mengangkatnya kembali sebagai Menteri ESDM. Archandra orang yang pas duduk di Kementerian ESDM, orangnya komitmen dengan gagasan besar Nawa Cita dan kerja teknis dibidang energi,” ucap Andre.

Masyarakat Minangkabau, ditambahkan Andre, sejak negara ini belum merdeka hingga kini berkomitmen bersama-sama membangun bangsa Indonesia dalam bingkai NKRI. Dalam kepemimpinan nasional, masyarakat Sumatera Barat senantiasa menyumbangkan putra-putri terbaiknya dari Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, Agus Salim hingga Buya Hamka.

Dukungan terhadap Archandra sebelumnya disampaikan berbagai elemen masyarakat Minangkabau. Salah satunya dari DPRD Kota Pariaman yang mengajak masyarakat Minangkabau menyatukan suara dan merapatkan barisan mensikapi pemberhentian putra terbaiknya Archandra Tahar dari Menteri ESDM.

DPRD Kota Pariaman menilai Archandra merupakan korban perpolitikan nasional dan pemberhentiannya menimbulkan kekecewaan masyarakat Minangkabau. (Soemitro)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid