Jakarta, Aktual.com – Bank Indonesia (BI) mulai hari ini resmi mengimplementasikan kebijakan suku bunga acuan baru, BI 7Day Reverse Repo Rate. Kebijakan suku bunga baru ini akan memiliki tenor jangka pendek, yakni sepekan.
Namun demikian, kendati lebih pendek tenornya, tak otomatis dapat berdampak ke penurunan suku bunga di perbankan. Termasuk ke produk kredit pemilikan rumah (KPR). Pihak bank masih akan mengamati respon pasar, bahkan memperhatikan faktor biaya dana (cost of fund).
“Dengan suku bunga baru ini, kami masih akan hitung ya. Karena minimal (dampaknya) satu bulan ke depan baru bisa kelihatan. Ya kami juga masih melihat suku bunga yang terjadi di satu bulan berikutnya,” tutur Direktur Utama PT BTN (Persero) Tbk, Maryono, di Jakarta, Jumat (19/8).
Menurut Maryono, dalam menentukan suku bunga bank memang tak hanya berpatokan kepada suku bunga acuan BI, sekalipun itu sudah menggunkan tenor jangkan pendek.
“Karena logikanya, kalau satu minggu misalnya 5,25 persen, maka tenor satu bulannya pasti akan lebih tinggi. Dan satu tahunnya pasti akan lebih tinggi. Padahal deposito cuma sebulan, jadi kami berharap bisa lebih cepat (penurunannya),” kata dia.
Meski begitu, dia kembali memastikan, masih ada faktor lain dalam penurunan suku bunga, tak hanya mengacu ke suku bunga BI tersebut. “Kami memperhatikan cost of fund ya. Kalau cost of fundnya turun, otomatis bunga KPR-nya juga akan turun,” jelas dia.
Selama ini, lanjut Maryono, penentuan suku bunga perbankan itu berdasar BI Rate yang bertenor 12 bulan. “Jadi sudah gak sama kan (suku bunga acuannya). Saya harap akan lebih rendah lagi,” ujar dia.
Ketika dikonfirmasi, apakah penurunan suku bunganya bisa mencapai 100 basis poins (bps), Maryono belum berani memastikan. “Kami belum tahu, dari masing-masing tenor berapa. Kami harap dapat turun hingga 100 bps. Tapi kami nggak bisa menentukan banget (penurunan suku bunga),” tandas Maryono.
Dia kembali melanjutkan, memang dengan suku bunga acuan yang tenor jangka pendek ini untuk suku bunga deposito diharapkan bisa cepat menyesuaikan.
“Jadi pengaruhnya itu, kalau nanti ada deposito satu bulan, ya tenornya menggunakan acuan tenor satu bulan. Maka secara otomatis akan bisa menurunkan suku bunga. Cuma berapa penurunannya ini masih kita lihat lagi,” pungkas dia.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan