Dirut PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto. (ilusrasi/aktual.com)
Dirut PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto. (ilusrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com — Mantan tim Reformasi dan Tata Kelola Migas sekaligus Pengamat Ekonomi dan Energi dari UGM, Fahmy Radhi melihat akan ada pertarungan kepentingan secara sengit di PT Pertamina (Persero).

Kemelut di BUMN itu diawali dari perombakan struktur yang akan dibentuk Wakil Direktur Utama (Wadirut) melalui usulan Dewan Komisaris, yang disinyalir orang loyalis Menteri BUMN Rini Soemarno.

“Dengan adanya Wadirut Pertamina yang diusul Dewan Komisaris, Imbasnya dalam pengambilan keputusan, Wadirut akan berpihak kepada kepentinan Dewan Komisaris, sedangkan Dirut Berpihak pada kubu yang lain lagi. Maka pertarungan kepentingan masing-masing blok di dalam tubuh Pertamina akan semakin tajam,” kata Fahmy Radhi saat ditemui usai menjadi pembicara diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (20/8)

Makanya lanjut Fahmy, upaya perubahan struktur merupakan realisasi dari intrik-intrik yang akan membawa perusahaan plat merah itu semakin kontraproduktif.

“Perusahaan Pertamina akan tidak aman sama sekali karena akan berkutat pada konflik yang kontraproduktif dan usaha pertamina akan semakin lemah.”

Sebelumnya Direktur Eksekutif CERI Yusri Usman menduga perubahan struktur organisasi Pertamina tersebu akibat adanya pergesekan sebelum resuffle kabinet 27 juli 2016, antara Dwi Soetjipto sebagai Dirut Pertamina dengan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Sebelum reshuffle itu, sempat terjadi desas-desus bahwa Dwi Soetjipto berupaya menduduki posisi orang nomor satu di Kementerian BUMN dengan cara menggeser Rini Soemarno.

“Bisa jadi perubahan struktur Pertamina ini diduga sebagai jalan untuk mengeser Dwi Soetjipto atau setidaknya menjepit posisinya sebagai wujud tanggapan atas tindakan yang pernah dilakukan Dwi,” tandas Yusri.
Laporan: Dadang Syah

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu