Jakarta, Aktual.com – Pengembangan wilayah kerja (WK) migas melalui proyek laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) secara belahan mengalami kemajuan. Dari laporan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terungkap bahwa pada bulan ini ternyata lapangan bangka mulai masuk tahap produksi.
Lapangan Bangka ini sendiri merupakan salah satu dari lima lapangan gas dalam pengembangan proyek IDD. Adapun empat lapangan lainnya yakni Gehem, Gendalo, Maha, dan Gandang masih terus dalam proses pengembangan.
Deputi Bidang Pengendalian Operasi SKK Migas, Muliawan Haji mengatakan lapangan Bangka yang ada di selat Makasar itu telah mengalami produksi awal terhitung sejak 17 Agustus, atau tepatnya dalam minggu lalu.
Lapangan yang di operasikan oleh Chevron Indonesia Cpmpany dengan sistem bagi hasil itu akan mengalami produksi secara optimal mulai September mendatang.
”Sejak 17 Agutus, masih ramp up. Fullnya September Insha Allah,” kata Muliawan, di Kantor Kementerian Kelautan Perikanan, Senin (22/8).
Selain itu saat ini SKK Migas juga sedang membahas peruntukan produksi gas dari Lapangan Bangka. Kemungkinan paling besar, menurut Muliawan, hasil dari produksi gas Lapangan Bangka akan dialirkan ke Bontang, Kalimantan Timur untuk kemudian diolah.
“Masih dibicarakan. masih dibicarakan. Ke kalimantan ya. ke Bontang kan ada industri juga,” ujar Muliawan.
Untuk diketahui perusahaan Chevron merupakan perusahaan migas raksasa asal Amerika Serikat. Saat ini Chevron masih tercatat memiliki 62 persen kepemilikan di proyek Bangka. Proyek ini termasuk koneksi subsea ke unit produksi terapung (FPU) dan telah memiliki rancangan berkapasitas 115 juta kaki kubik gas alam dan 4.000 barel kondensat per hari.
Keputusan Investasi Final (FID) untuk IDD telah dicapai di tahun 2014, setelah menerima persetujuan pemerintah. Chevron memulai proyek ini dengan mengebor dua sumur pengembangan di semester kedua 2014.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka