Reklamasi Teluk Lampung (ist)

Semarang, Aktual.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta proyek reklamasi pantai tidak mengganggu kelestarian ekosistem, termasuk terkait pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani.

“Ini sudah menjadi komitmen, baik PT Angkasa Pura I, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota Semarang, dan pemerintah pusat,” katanya, saat meninjau Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Selasa (23/8).

Menurut dia, izin-izin pembangunan, termasuk untuk proyek reklamasi pantai memang dikeluarkan Pemkot Semarang sehingga akan dilakukan pengkajian terhadap permohonan perizinan reklamasi pantai tersebut.

Kalau memang ada kekhawatiran proyek reklamasi pantai yang dimaksud akan mengganggu ekosistem yang ada, lanjut dia, jangan sampai diberikan izin pendirian bangunan apapun di kawasan tersebut.

“Saya sampaikan teman-teman dinas untuk menjaga agar alur air laut yang masuk tetap (lancar, red.) sehingga ekosistem tetap terpelihara. Tidak ada bangunan yang diberikan izin di situ,” tegas Hendi.

Mengenai reklamasi, sebelumnya juga mendapatkan sejumlah sorotan dengan cukup maraknya reklamasi pantai di Kota Semarang yang dikhawatirkan justru merusak lingkungan yang ada di sekitarnya.

Pakar lingkungan Universitas Diponegoro Semarang Sudharto P. Hadi mengakui reklamasi pantai marak di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Kota Semarang, namun reklamasi yang justru salah kaprah.

“Banyak proyek reklamasi pantai yang justru merusak lingkungan di sekitarnya, termasuk di Semarang. Itu karena tidak berwawasan lingkungan. Tidak sesuai dengan kaidah lingkungan,” tegasnya.

Reklamasi pantai di Kota Semarang, lanjut mantan Rektor Undip Semarang itu, terjadi mulai perbatasan kota dengan Kabupaten Kendal, kemudian di Pantai Marina, hingga Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.

Ia mengatakan reklamasi pantai yang dilakukan membuat banyak bangunan yang berdiri menjorok ke laut sehingga mengakibatkan abrasi di wilayah kanan dan kirinya karena terjadi perubahan pola arus laut.

“Memang, daerah yang direklamasi itu jadi bagus, seperti jadi kawasan industri, perumahan, dan sebagainya. Akan tetapi, daerah-daerah di kanan dan kirinya terdampak dengan kian parahnya erosi,” katanya.

(Ant)

Artikel ini ditulis oleh: