Menko Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan (kiri) memberikan sambutan disaksikan Rizal Ramli ketika mengikuti serah terima jabatan (sertijab) Menko Bidang Kemaritiman di Gedung BPPT, Jakarta, Kamis (28/7). Luhut B. Pandjaitan yang sebelumnya menjabat Menko Polhukam dirotasi menjadi Menko Bidang Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli dalam kabinet kerja.

Jakarta, Aktual.com – Menjelang kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia pada bulan Oktober mendatang, diketahui pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan sejumlah proyek yang akan dibicarakan dengan sang raja.

Berdasarkan keterangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yang juga sekaligus sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Menteri ESDM, Luhut Binsar Panjaitan (LBP), setidaknya pemerintah akan menyodorkan lima proyek kepada Raja Salman.

“Tadi rapat mengenai rencana kunjungan Raja Arab Saudi bulan Oktober. Semua kementerian terkait kita bicara mengenai proyek-proyek apa saja yang akan diusulkan,” kata LBP di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (24/8).

Kemudian dia merincikan dari lima proyek tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama; pembangunan kilang Cilacap dengan total nilai investasi sebesar USD5,5 miliar, dan pihak Aramco sebagai ‘kepanjangan tangan’ dari pemerintah Arab Saudi, meminta share down hingga 30 persen.

Adapun proyek kedua yang akan dibicarakan yaitu pembangunan pembangkit listrik batu bara 2×500 MW yang akan berlokasi di pulau Sumatera. Proyek ini masih di dalam kajian yang lebih lanjut antara kedua belah pihak terutama dari jumlah pembangkit serta nilai investasinya nanti.

“Total investasinya dan jumlah pembangkitnya kita belum tahu, nanti tim akan berangkat ke Saudi minggu depan untuk finalisasi. Sehingga nanti jangan hanya datang dan tandatangan-tandatangan, saya nggak mau, harus kongkrit proyeknya itu,” ujarnya.

Kemudian proyek ketiga yakni pengembangan pariwisata di Padang Sumatra Barat (Sumbar). “mereka memilih di Padang daripada Lombok. Pemerintah Sumbar sudah siapkan lahan 1.000 hektar, akan dibangun seperti Maldives,” tuturnya.

Adapun kerjasama berikutnya terkait penjualan avtur. Dalam bisnis ini, PT Pertamina akan mendapat ijin melakukan aktifitas penjualan avtur di bandara King Fahd Saudi Arabia.

Terakhir, terkait proyek kontruksi pembangunan jalan tol yang masih dibahas lebih lanjut untuk menentukan letak pengembangan pembangunan.

(Dadang Sah)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan