Jakarta, Aktual.com – Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan yang juga merangkap sebagai Plt Menteri ESDM merasa progress pengembangan kilang Dumai dan Balongan yang dilakukan oleh Saudi Aramco berjalan dengan lambat.

Dia mengatakan pengerjaan kilang Tuban yang dilakukan oleh perusahaan asal Rusia yakni Rosneft malah lebih progresif dibandingkan dengan Saudi Aramco. Untuk itu dia mendesak partner Pertamina itu agar mempercepat pengerjaan kilang Dumai dan Balongan tersebut.

“Itu yang kita kejar. Aramco ini agak lambat prosesnya, malah sekarang yang cepat Rosneft dari Rusia,” kata Luhut di Kantor Kementerian ESDM Rabu (24/8).

Lebih lanjut kader senior Partai Golkar ini menegaskan bahwa pemerintah menginginkan pengembangan kedua kilang itu bisa rampung pada 2022. “Kita bilang kamu harus seperti Rosneft. Jangan hanya omong-omong doang, kita maunya kongkrit” tukasnya.

Namun Lambatnya progress pengembangan kedua kilang tersebut diduga akibat anjloknya harga minyak dunia sehingga mempengaruhi keuangan perusahaan asal Arab Saudi itu. Hal itu bisa dilihat dari syarat atau permintaan share down 30 persen yang diminta Saudi Aramco untuk kilang Cilacap.

Jika memang terkendala dana, Luhut pun menyarakan agar pengembangan kilang dilakukan oleh Pertamina, Ia meyakini Pertamina punya kemampuan termasuk dari sisi finansial untuk melanjutkan proyek tersebut.

(Dadang Sah)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan