Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmon J Mahesa menilai membludaknya warga binaan di hampir seluruh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia lantaran gagal program pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Catatan politikus Partai Gerindra, lebih dari 60 persen Lapas yang terjangkit masalah kelebihan kapasitas karena banyaknya narapidana ataupun terpidana kasus narkoba.
“Ini berhubungan dengan over kapasitas Lapas. 60-70 persen over kapasitas Lapas sumbernya dari narkoba. Merujuk pada over kapasitas itu berarti tahap pencegahan BNN gagal,” sindir Desmon dalam sebuah diskusi di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, Kamis (25/8).
Diakui Desmon, masalah pencegahan narkoba jadi salah satu fokus Komisi III. Sebab, lembaga pimpinan Komjen Pol Budi Waseso itu memiliki anggaran yang cukup besar untuk aspek pencegahan.
“Ada persoalan kami di Komisi III pada proses penganggaran. Anggaran BNN tiap tahun selalu ditambah,” jelasnya.
Dalam menyelesaikan permasalahan kelebihan kapasitas ini tentunya bukan hanya tanggung jawab pihak BNN. Kementerian Hukum dan HAM selaku lembaga yang menaungi Lapas atau Rumah Tahanan di seluruh Indonesia juga terbebani masalah itu.
Kemenkum HAM telah mendapatkan anggaran tambahan untuk mengurai masalah kelebihan kapasitas itu. Tak tanggung-tanggung, Rp2 triliun sudah disetujui untuk meningkatkan kapasitas Lapas dan Rutan.
*Zhacky
Artikel ini ditulis oleh: