Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Firman Soebagyo mengatakan bahwa dampak tembakau memiliki multiplayer efek yang luar biasa, baik terhadap tenaga kerja, pendapatan negara, inflasi dan sebagainya.
Hal ini menanggapi isu kenaikan harga rokok hingga Rp50.000, dikaitkan dengan pembahasan rancangan Undang-undang tentang pertembakauan.
“Jangan berdalih melakukan riset tapi di belakangnya ada kepentingan (asing) yang justru itu akan merusak sistem, sistem tata kelola pemerintah, juga sistem pendapatan negara. Yang paling bahaya itu ketika sudah sampai kepada persoalan hajat hidup orang banyak, terjadinya pegangguran, penurunan pendapatan negara, ini kan bahaya,” kata Firman, di Jakarta, Kamis (25/8).
Dikatakan dia, yang menjadi menarik saat ini soal apa yang disampaikan Bea Cukai bahwa ‘road map’ terhadap hilir pertembakauan harus dibuat.
“Karena itu UU Pertembakauan memang mengatur tentang masalah itu. rohnya disitu, pengaturan terhadap hulu hilirnya, kemudian posisi kita adalah melindungi sesuatu yang sudah eksisting yang sudah membawa manfaat bagi masyarakat. Kemudian juga yang sudah dirasakan, baik masyarakat, negara, melalui penerimaan negara, tenaga kerja, termasuk PAD dan terkait masalah kehidupan masyarakat petani itu sendiri,” ujar politikus Golkar ini.
Karena itu, di UU Pertembakauan pertama dibatasi impor dan ini membuat para pelaku usaha proses meminta impornya dibuka lagi.
*Novrizal
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang