Lagos, Aktual.com – Hampir setengah juta anak-anak di sekitar danau Chad terancam kelaparan parah akibat kekeringan dan gelombang kekerasan Boko Haram di Nigeria timurlaut. Demikian disampaikan badan anak-anak PBB (UNICEF) pada Kamis (25/8).
Dari 475.000 anak-anak terancam itu, 49.000 di antaranya berada di negara bagian Borno, dimana ditempati kelompok Boko Haram. “Anak-anak di negara bagian itu akan mati tahun ini jika tidak memperoleh bantuan,” tulis UNICEF, yang meminta bantuan USD 308 juta untuk menangani kemelut tersebut.
Hingga kini, UNICEF baru memperoleh dana sekitar USD 41 juta atau hanya 13 persen dari yang mereka butuhkan untuk membantu anak-anak terdampak kekeringan dan perang di empat negara, Chad, Nigeria, Niger, dan Kamerun, yang semua berbatasan dengan danau Chad.
Pada awal 2015, Boko Haram menguasai wilayah seluas provinsi Jawa Tengah. Namun, dalam 18 bulan belakangan, mereka semakin terdesak oleh serangan militer dari empat negara itu.
Sebagian besar sisa-sisa pasukan Boko Haram saat ini bersembunyi di hutan Sambisa, wilayah tenggara ibu kota negara bagian Borno, Maiduguri.
UNICEF mengatakan bahwa setelah pasukan pemerintah Nigeria merebut kembali wilayah dari tangan Boko Haram, sejumlah organisasi humaniter mulai menyelidiki besarnya skala bencana kemanusiaan yang ditimbulkan oleh konflik tersebut.
“Kota dan desa hancur sementara masyarakat tidak mempunyai akses terhadap layanan dasar,” kata UNICEF dalam laporan.
Di Borno, hampir sepertiga dari jumlah keseluruhan rumah sakit dan klinik telah hancur. Sementara itu tiga perempat fasilitas sanitasi dan air perlu untuk diperbaiki.
Artikel ini ditulis oleh: