Jakarta, Aktual.com – Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah terbukti berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Bahkan sektor ini dapat menyerap tenaga kerja yang banyak.

Ditambah lagi berdasar fakta sejarah, hanya sektor UMKM yang telah menyelamatkan Indonesia dari badai krisis tahun 1998 silam. Untuk itu, menurut Bank Indonesia (BI) sudah saatnya UMKM semakin diperhatikan.

Menurut Gubernur BI, Agus DW Martowardojo, saat ini, sektor UMKM telah berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu menyumbang 60,3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan 97% tenaga kerja.

“Jika UMKM terus berkembang, maka dapat meningkatkan ketahanan ekonomi rumah tangga, sekaligus menciptakan lapangan kerja di Indonesia yang lebih luas,” papar Agus di Jakarta, Jumat (26/8).

Sejauh ini, BI sendiri telah melakukan penelitian dan pengembangan UMKM untuk meningkatkan kapabilitas UMKM dalam mengakses kredit atau pembiayaan, mestinya hal itu juga terus digenjot oleh pihak yang bertanggung jawab, termasuk pemerintah.

“Juga pengembangan komoditas dalam bentuk klaster untuk pengendalian inflasi serta pengembangan potensi lokal di suatu daerah, itu sudah BI lakukan,” ujar dia.

Jika UMKM terus dibina, bukan tidak mungkin peran UMKM ke depannya dapat berkontribusi sebesar 70 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Saya yakin di waktu yang akan datang kontribusi UMKM meningkat jadi 70%, sehingga diharapkan bisa membantu perekonomian kita,” harap dia.

Agus sendiri menilai, sektor UMKM selama ini lebih teruji dalam menghadapi gejolak perekonomian. Hal ini tercermin dari bertahannya sektor UMKM dari badai krisis di tahun 1998 silam. Waktu itu, kata Agus, sektor UMKM menjadi penopang perekonomian.

“Jadi bidang ekonomi kreatif yang ada di UMKM ini bisa menjadi solusi. Kita akan terus mendorong UMKM. Apalagi sudah teruji saat menjadi penolong si krisis 1998,” pungkas Agus.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan