Madinah, Aktual.com – Jamaah haji Indonesia diminta untuk mengantisipasi potensi cuaca ektrem saat menjalani prosesi Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armina dengan cara mengurangi pergerakan dan tetap berada di tenda terutama pada siang hari.
“Jamaah diharapkan di Arafah tetap tinggal di tenda masing-masing. Jamaah tidak melaksanakan kegiatan di siang hari,” kata Kepala Bidang Perlindungan Jamaah yang juga Kepala Satuan Operasional Armina, Kolonel Jaetul Muchlis, Sabtu (27/8).
Cuaca di Mekkah tercatat terus meningkat dalam 19 hari sejak pemberangkatan pertama jamaah ke Arab Saudi. Dua pekan menjelang puncak ibadah haji di Armina suhu udara di Mekkah tercatat pada kisaran 42-43 derajat celcius.
Oleh karena itu, tambah dia, petugas akan disiagakan melekat dengan jamaah di setiap Maktab pemondokan untuk mengantisipasi bahaya kebakaran.
Saat di Muzdalifah, lanjut Jaetul, pihak Muassasah yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi untuk menangani haji akan menyiapkan karpet dan oksigen di sekitar toilet. Untuk mengurangi pergerakan jamaah juga, maka batu kerikil di Muzdalifah akan dikonsentrasikan mengelilingi toilet.
(Ant)
Artikel ini ditulis oleh: