Presiden Joko Widodo diminta segera menetapkan menteri ESDM defenitif agar sektor itu tidak semakin ‘kusut’. Presiden diminta menunjuk menteri dengan kritieria memahami konsep pembangunan ESDM secara komperhensif.
Demikian disampaikan Anggota Komisi VII DPR-RI, Ramson Siagian, saat diskusi Energi Kita, di Gedung Dewan Pers Jakarta. Minggu (28/8)
Pasalnya, ia merasa khawatir dengan kondisi kosonganya posisi menteri ESDM definitif. Terlebih baru-baru ini, Plt Menteri ESDM, Luhut Binsar Panjaitan (LBP), mengeluarkan wacana untuk menggerakkan TNI AL dalam pencarian sumber migas offshore.
Menurut dia, ini memperlihatkan tidak adanya ide besar mengenai pembangunan sektor ESDM dalam jangka panjang.
“Pernyataan Plt Menteri ESDM yang mengerakkan TNI AL untuk mencari migas offshore terkesan lucu dan tidak akan efektif. Kan tidak pas, tapi untuk pengawalan memang harus,” ujar dia sembari tertawa.
Sebelumnya LBP pernah menyampaikan keinginannya melibatkan TNI Angkatan Laut dalam melakukan eksplorasi sumber migas di perairan Indonesia. Niatnya ini diketahui karena didorong cadangan dan temuan migas Indonesia yang kian menipis.
Kemudian rencananya nanti Kapal-kapal TNI yang belayar akan diprogramkan dengan kemampuan mendeteksi sumber-sumber migas, dan upaya ini diyakini akan memperbanyak temuan sehingga meningkatkan cadangan migas nasional.
“ya memang cadangannya terukur turun, jadi sekarang kita mau tingkatkan eksplorasi lebih banyak dan salah satu caranya kita kerjasama dengan TNI Angkatan Laut, dimana nanti kapal-kapal TNI yang berlayar akan kita program supaya bisa melakukan study di laut, karena sekarang minyak banyak di laut,” Kata Plt Menteri ESDM, Luhut Binsar Panjaitan (LBP) di Kantor SKK Migas. Jumat (26/8).
Laporan: Dadang Sah
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby