Arcandra Tahar (ist)

Yogyakarta, Aktual.com – ‘The Kikeh Field Project’ menjadi offshore platform pertama perusahaan migas Malaysia, Petroliam Nasional Berhad atau Petronas yang ilmunya didapat dari mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar saat masih berada di Houston Texas, Amerika Serikat.

“Proyek inilah yang dipakai sebagai strategi Malaysia untuk mentransfer teknologi dari kita. Saya turut terlibat didalamnya (The Kikeh Field Project) dan pak Arcandra lah desainernya,” ungkap Prahoro Nurtjahyo, Vice President Operation and Managing Consultant Petroneering Houston Texas, AS, Rabu (31/8), di Yogyakarta.

Dituturkan, medio 2002-2003, Petronas mengirimkan para engineer muda terbaiknya untuk menemui Arcandra dan dirinya di Houston Texas, menyampaikan keinginan membangun offshore platform pada lapangan deepwater milik mereka di Kikeh field, Sabah.

Bahkan, kata Prahoro, orang-orang Petronas ini pernah datang hanya sekedar ingin menanyakan apa yang seharusnya ditanya pada klien mereka, saat itu Shell dan Chevron. “Kami harus tanya apa pak?” ujarnya menirukan.

Sehingga ditentukanlah saat itu penggunaan teknologi Platform Spar lantaran dianggap memiliki stabilitas lebih baik daripada TLP (Tension Leg Platform) serta karena kondisi kedalaman resource berada di 90 ribu kaki. Proyek ini kemudian menurut Prahoro jadi satu-satunya offshore platform dunia yang memakai teknologi Spar diluar wilayah Amerika (Teluk Meksiko).

Saat itu dipaparkan bahwa fasilitas galangan kapal Malaysia yang ada di Kuala Lumpur jauh lebih buruk kondisinya ketimbang PAL Surabaya. “Nyaris menyerupai pasar ikan,” kata mantan researcher PT Dirgantara Indonesia ini.

Namun, sekarang Malaysia telah mampu membikin Spar Platform sendiri, beberapa TLP, kapal serta FPSO (Floating Production Storage and Offloading) yang telah mulai beroperasi.

Kondisi Petronas sudah jauh berbeda dari sejak awal mereka berguru teknologi offshore pada Arcandra Tahar. “Lihat hasilnya sekarang, Petronas untuk offshorenya luar biasa,” kata Prahoro.

Tercatat, Fortune Magazine pernah menobatkan BUMN migas Malaysia itu sebagai perusahaan paling menguntungkan ke-13 dunia dan ke-1 Asia.

“Tapi Kikeh Spar sekarang 30 persen milik Pertamina lho meski lapangannya berada di Malaysia,” kata Prahoro.

Laporan: Nelson

Artikel ini ditulis oleh:

Nelson Nafis
Nebby