Jakarta, Aktual.com – Politikus Golkar Mukhamad Misbakhun mengakui bahwa cara sosialisasi pemerintah kepada masyarakat terkait program pengampunan pajak (tax amnesty) kurang efektif.
Hal itu menanggapi penerapan tax amnesty yang dinilai tidak sesuai dengan tujuan awal, yaitu mendatangkan dana yang terparkir di luar negeri dan bukan penekanan kepada warga di dalam negeri.
“Untuk sosialisaai terus dilakukan peningakatan, dan pemerintah terus diminta untuk melakukan sosialisasi yang lebih detail menyangkut semua lapisan masyarakat dan harus bisa membuat sosialisasi yang dapat men-drive isu,” kata Misbakhun, di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (1/9).
“Saya minta kepada pemerintah membuat manual book untuk menjawab pertanyaan masyarakat yang umum sering ditanyakan,” tambah dia.
Anggota Komisi XI DPR RI itu membantah jika sosialisasi pemerintah cenderung lebih aktif di dalam negeri ketimbang di luar negeri.
“Pemerintah juga melakukan di hari pertama langsung sosialisasi ke Singapura, dan juga berencana ke London, Hongkong, dan sebenarnya sudah dilaksanakan pemerintah, cuma tidak gembar gembor seperti itu (di dalam negeri), karena mereka kan tingkat usahanya berbeda, dan juga daerah yang disasar,” papar dia.
Berdasarkan laporan Menteri Keuangan, kesalahpahaman dikalangan masyarakat dikarenakan adanya antusiasme untuk lebih tahu manfaat tax amnesty.
“Kemarin Menkeu memberikan laporan cukup detail mengenai apa terjadi, ada terjadi kesalahpahaman dan sebagainya karena antusiasme masyarakat belum terjawab pemahaman mengenai pajak. Masih tidak sepenuhnya bisa diungkap dengan bahasa yang justru menjernihkan, dan itu fenomena biasa lah,” tutup dia.
*Novrizal
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang