Jakarta, Aktual.com – Pengamat politik dari Monash Institute Muhammad Nasih menilai perlu ada pembenahan mendasar terkait kondisi bangsa dan negara saat ini.

Hal itu dikatakan menanggapi berbagai kebijakan pemerintahan Jokowi-JK yang dianggap belum memenuhi ekspektasi masyarakat.

“Negara ini sedang dalam fase terbolak-balik. yang benar dianggap salah, yang salah dianggap benar. ini yang disebut oleh Ronggowarsito sebagai jaman edan,” ujar Nasih di Jakarta, Jumat (2/9).

Menurut dia, kurang stabilnya kondisi negara dan bangsa saat ini dikarenakan adanya kekuatan besar yang tengah mengendalikan bangsa. Setidaknya, kata dia, ada 5 kekuatan jahat yang menguasai negara.

Yaitu, Penguasa lalim, teknokrat atau birokrat yang tidak punya pilihan, pengusaha hitam atau kapitalis jahat, media bayaran yang membolak-balikkan kenyataan.

“Yang baik jadi tertutup, yang buruk diopinikan bagus. Dan kelima, intelektual tukang. Makin banyak orang yang menyandang status terpelajar, tapi tidak malu menjual idealisme,” cetus Nasih.

Tak hanya itu, lanjutnya, kondisi negara dan bangsa yang sudah sedemikian rupa saat ini karena antar elit sudah terjadi saling sandera kekuatan di seluruh rumpun kekuasaan, sehingga semua saling mengamankan.

“Rakyat dan terutama mahasiswa harus disadarkan agar mau kembali bergerak merebut kedaulatan mereka,” tegasnya.

Selain itu, Nasih pun mengatakan bahwa saat ini lembaga-lembaga negara tidak efektif menjalankan tugas dan fungsinya karena dikelola oleh orang-orang yang tak berkompeten.

“Lembaga-lembaga itu akan beres jika diserahkan kepada orang-orang yang tidak bermasalah,” katanya.

Untuk itu, kata dia, masyarakat kedepannya harus jeli dan teliti dalam memilih pemimpin (eksekutif-legislatif). Ia juga menyarankan agar negara kembali pada UUD 1945.

“Kita ibarat orang yang tersesat dalam perjalanan. Lebih baik kita kembali pulang. Lalu mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk bepergian lagi dengan hati-hati agar tidak tersesat,” pungkasnya.

 

*Nailin

Artikel ini ditulis oleh: