Dirut Pertamina Dwi Soetjipto bersama jajaran direksi perusahaan BUMN menyimak pemaparan kinerja BUMN 2015 yang disampaikan Menteri BUMN Rini Soemarno di Gedung Kementerian BUMN Jakarta, Selasa (19/1). Total pendapatan BUMN dari 118 perusahaan pada 2015 mencapai Rp1.728 triliun atau mengalami penurunan daripada tahun sebelumnya yang mencapai sebesar Rp1.931 triliun. Pada 2016 ditargetkan pendapatan meningkat menjadi Rp1.969 triliun. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/kye/16

Jakarta, Aktual.com – Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Sutjipto menepis rumor yang beredar mengenai dirinya akan menggantikan posisi Rini Soemarno sebagai Menteri BUMN. Dia menegaskan isu itu tidak benar.

Dugaan publik yang diperkuat adanya pemanggilan Dwi Sutjipto ke Istana Negara oleh Presiden Jokowi pada jam 10:00 Rabu (31/8) yang kemudian setengah jam berselang 10:30 menyusul Menteri Rini Juga dipanggil ke Istana, membuat publik semakin yakin atas isu yang telah lama berkembang sejak sebelum reshuffle kabinet silam.

“Ah nggak, nggak ada itu (gantikan Rini). Ke Istana, biasa aja. Kita laporan kegiatan kita. Itu isu enggak bener. Biasa aja,” kata Dwi saat ditemui di Gedung DPR Senayan Jakarta, ditulis Jumat (2/9).

Sebelumnya persoalan jabatan dan saling ‘sikut’ di tubuh PT Pertamina (Persero) telah terlihat oleh banyak kalangan pengamat. Diantara fenomena yang paling kentara dari gejolak tersebut yakni adanya usulan perombakan struktur oleh Dewan Komisaris Pertamina.

Aktivis Suropati, Aditya Iskandar mengatakan intrik yang terjadi dengan penambahan Wakil Direktur Utama di struktur yang diinginkan Dewan Komisaris, sebagai upaya untuk menempatkan ‘orang-orangnya’ yang akan membagi-bagi faksi di dalam internal perusahaan plat merah itu.

“Kalau Wakil Direktur Utama itu tidak perlu dalam perubahan struktur Pertamina. Ini ada kepentingan-kepentingan dari kelompok tertentu untuk menempatkan orang-orangnya,” kata Aditya di Hotel Alia Cikini, Menteng Jakarta, Rabu (31/8).

(Dadang Sah)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan