Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjawab pertanyaan wartawan usai diperiksa Bareskrim di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (14/7). Ahok diperiksa terkait proses pembelian lahan di Cengkareng Barat, Jakarta Barat. ANTARA FOTO/Reno Esnir/Spt/16.

Jakarta, Aktual.com – Pengurus Front Pembela Islam (FPI), Habib Novel Bamukmin, mengajak umat Islam dan warga Jakarta umumnya untuk bersama-sama menghadang kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di DKI Jakarta. Sebab, kepemimpinan Ahok penuh dengan kedzoliman, arogan dan sombong dan tidak mempunyai hati nurani.

“Ahok Pemimpin arogan, penuh kesombongan, pemimpin enggak punya hati nurani, pemimpin tukang gusur, pembuat sengsara rakyat,” tegasnya dalam Silaturahmi dan Konsolidasi BRAJA dan Gerakan Peci Merah (GPM) bertemakan ‘Jakarta Tanpa Ahok’ di Rumah Amanah Rakyat, Jl Cut Nyak Dien No 5, Jakarta Pusat, Jumat (2/9).

Habib Novel menyinggung bagaimana penggusuran warga Rawajati yang digusur Pemda DKI Jakarta dan dipindahkan ke Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara. Warga rawajati, saat ini terlunta-lunta hidup ditengah jalan paska penggusuran.

“Bahkan (ada) anak yatim yang seharusnya dilindungi, dijaga, tapi digusur,” jelasnya.

Seluruh warga Jakarta dihimbau untuk merapatkan barisan menghadapi Ahok. Jika Ahok berani melakukan penindasan, menyengsarakan rakyat Ibukota, maka seluruh warga harus bersatu dalam satu barisan. Bila perlu, warga berjuang sampai titik darah penghabisan.

“Belum pernah ada Gubernur sebiadab Ahok, tidak punya hati nurani. Kami terusik, kita lihat pedagang hewan kurban yang turun-temurun dagang, begitu Ahok jadi Gubernur digusur,” kata dia.

Habib Novel menyatakan tekadnya berjuang dan melakukan perlawanan terhadap Ahok meski kemudian dibilang sebagai kampanye hitam.

“Dibilang kampanye hitam, enggak peduli. Ini tuntunan daripada kita punya agama,” ujarnya.

Laporan: Soemitro

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby