Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto saat berbicara dalam acara diskusi di Jakarta, Sabtu (9/4/2016). Diskusi ini membahas tema "Reklamasi Penuh Duri". FOTO: AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

Jakarta, Aktual.com – Setelah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham ‘Lulung’ Lunggana menyebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai psikopat di Sekretariat Rumah Amanah Rakyat (RAR) di Kawasan Menteng, Rabu (24/8) pekan lalu, kini giliran Prijanto membeberkan ciri-ciri Ahok sebagai seorang psikopat di tempat yang sama.

Dalam Silaturahmi dan Konsolidasi BRAJA dan Gerakan Peci Merah (GPM) bertemakan ‘Jakarta Tanpa Ahok’ di Rumah Amanah Rakyat, Jl Cut Nyak Dien No 5, Jakarta Pusat, Jumat (2/9), tindakan Ahok selama menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo sangat jelas terlihat sebagai seorang psikopat.

“Psikopat itu sadar sepenuhnya akan tindakannya, dia (Ahok) bukan orang gila, tapi penyakit ganguan mental,” kata Prijanto yang juga mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Ditekankan dia, penyakit kejiwaan yang dialami Ahok itu seperti halnya virus. Penyakitnya bisa menular. Menular dalam arti dilingkungan sekitarnya, sebab mereka yang tidak mengikutinya akan ditindak.

“Jadi psikopat juga bisa menular, hanya orang yang beriman dan bertakwa saja yang tidak tertular,” ucapnya.

Selain sadar terhadap tindakannya, namun sejatinya apa yang dilakukannya sebagai bentuk gangguan mental. Sebab tindakannya berdampak serius terhadap kehidupan orang lain. Dalam hal ini, apa yang dilakukan Ahok merugikan warga Ibukota yang dipimpinnya.

“Tindakannya cenderung bermusuhan, tidak mengikuti aturan bahkan sering protes, egosime yang tinggi, melanggar hak orang lain, tidak jujur dan kerap salah mengartikan kejadian di sekitarnya,” jelas Prijanto.

Ditambahkan dia, Ahok sebagai gubernur kerap membuat kamuflase yang rumit dan memutarbalikkan fakta yang terjadi. Seolah-olah apa yang dilakukannya melindungi rakyat, melindungi anggaran, padahal kenyataannya untuk menutupi kebobrokannya sendiri.

“Seorang psikopat tidak baik dijadikan pemimpin. Kalau pilkada nanti lihat saja, calonnya itu menunjukkan ciri-ciri itu atau tidak,” demikian Prijanto.

Laporan: Soemitro

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby