Jakarta, Aktual.com – Penunjukan Komjen Pol Budi Gunawan (BG) sebagai Kepala Badan Intelijen Negara dinilai tidak akan membuat kegaduhan diantara Polri dan TNI.
“Saya kira tidak akan muncul kegaduhan tentang instansi polisi (memimpin BIN), karena antara polisi dan militer sama dalam hal intelijen,” kata pengamat Intelijen Al Chaidar, Sabtu (3/9).
Penunjukan BG dinilai tepat karena merupakan tokoh senior dan memiliki kemampuan intelijen yang tak perlu diragukan lagi.
Sementara, Ketua Pusat Studi Politik & Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran Bandung, Muradi, menyebut bahwa penunjukan Komjen BG sebagai calon Ka BIN telah memenuhi empat unsur.
Pertama, secara politik Kepala BIN bukan hanya jabatan teknokratik yang mengandalkan kompetensi intelijen, tapi juga jabatan politik, karena diangkat Presiden dan Pertimbangan DPR.
“Kedua, unsur Kompetensi. BG memiliki pengalaman bidang intelijen keamanan. Diantaranya saat menjabat Kapolda Jambi dan Kapolda Bali yang membawahi direktorat intel dan propam Polda,” kata Muradi.
Ketiga, unsur kepatuhan dan loyalitas pada presiden dan kebijakan yang akan dibuatnya. Asumsi BG akan tidak loyal dan patuh pada agenda dan kebijakan politik presiden akan hilang.
“Seiring dengan bangunan kepercayaan presiden kepada BG. Hal ini mengindikasikan bahwa Presiden menginginkan agar BG bisa menjadi mata telinga presiden yang dapat dipercaya,” jelas dia.
Terakhir, berkaitan dengan kebutuhan BIN akan tata kelola organisasi dan SDM. Pada konteks ini kemampuan BG pada tata kelola organisasi dan SDM selama menjadi Wakapolri merupakan unsur penguat bagi masa depan BIN.
Artikel ini ditulis oleh: