Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Peduli Umat Dan Bangsa melakukan aksi Tolak Ahok di Jakarta, Minggu (4/9/2016). Dalam aksinya massa Aliansi Peduli Umat Dan Bangsa mengajak masyarakat Jakarta untuk menolak Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) maju kembali dalam Pilkada 2017 untuk Demi Harga Diri Umat dan Bangsa.

Jakarta, Aktual.com — Forum RTRW bersama Hizbut Tahrir Indonesia, Front Pembela Islam, Laskar Luar Batang menolak sikap arogansi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta.

“Ini (aksi) merupakan akumulasi kekesalan dan rasa tidak percaya terhadap pemimpin,” kata Ketua Forum RTRW Andi Pane di Jakarta, Minggu (4/9).

Pada kesempatan itu, para anggota HTI, FPI, Forum RTRW, Laskar Luar Batang dan sejumlah organisasi kemasyarakaan lainnya berunjuk rasa di sekitar pintu Silang Monumen Nasional, Jakarta Pusat.

Andi menegaskan masyarakat DKI Jakarta sangat mengecam pemimpin yang sewenang-wenang dan dzalim seperti Ahok. Andi kecewa terhadap Ahok yang mewajibkan ketua RT dan RW melapor melalui aplikasi “Qlue” dengan imbalan Rp10.000 per laporan.

Terlebih, menurut Andi, adanya penghapusan Surat Edaran Nomor 49/SE/2016 dengan Penghapusan Pengantar/Rekomendasi RT/RW dalam layanan perizinan dan nonperizinan. “Jadi perizinan dan no perizinan tidak perlu pengantar kami dan melecehkan.”

Sementara itu, juru bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto mengajak masyarakat tidak memilih Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017 mendatang. “Kami menyerukan kepada umat Islam di wilayah DKI Jakarta khususnya untuk bersatu, bahu-membahu, berjuang menolak kepimpimpinan Ahok.”

(Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu