Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/2/2016). Raker tersebut membahas evaluasi pelaksanaan APBN Tahun 2015 dan tindak lanjut Hasil temuan BPK Semester I Tahun 2015 dan isu-isu terkini terkait Kementerian Sosial.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan saat ini terdapat tujuh anak dan remaja korban perdagangan manusia dan eksploitasi seksual yang menjalani rehabilitasi psikososial di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Bambu Apus, Jakarta Timur.

“Mereka menjalani ‘assessment’ dalam proses pemulihan psikososial untuk mengingat kembali masa kecil dan masa-masa indah dalam hidupnya,” katanya, Senin (5/9).

Khofifah mengatakan ketujuh anak itu menjalani konseling dan pemulihan, peta jalan siklus hidup untuk mengingat kembali masa kecil dengan kenangan indah dan kenangan tidak baik serta mengingat bagaimana rumah mereka.

Menurut Khofifah, RSPA Bambu Apus dipilih sebagai tempat penanganan anak-anak korban perdagangan manusia dan eksploitasi seksual karena merupakan RSPA dengan fasilitas yang lengkap.

“Di Indonesia ada 18 RPSA. Namun, RPSA Bambu Apus itu yang paling lengkap fasilitasnya didukung dengan tenaga konselor, psikolog dan pekerja sosial,” kata dia.

Dengan fasilitas yang lengkap didukung ruangan dan bangunan yang memadai, aman dan nyaman itu, anak-anak dan remaja yang menjadi korban perdagangan manusia dan eksploitasi seksual dikirim ke RPSA Bambu Apus.

Menurut Khofifah, anak-anak dan remaja yang ditangani di RPSA Bambu Apus bukan hanya dari sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi saja, tetapi juga dari daerah-daerah lain.

Sebelumnya, polisi berhasil membongkar praktik prostitusi sesama jenis yang mengeksploitasi anak-anak di bawah umur melalui Facebook.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid