Jakarta, Aktual.com-Iran melalui pimpinan tertingginya Ayatollah Ali Khamenei menyerukan ajakan untuk menarik kekuasaan Arab Saudi dalam penyelenggaraan haji. Seruan itu disampaikan terkait dengan banyaknya korban tewas dalam penyelenggaran haji tahun lalu.
“Karena kebijakan Arab Saudi, yang menekan jamaah, negara islam mesti mempertimbangkan kembali pengelolaan dua kawasan suci dan penyelenggaran haji,” kata Khamenei dalam lamannya dan ikut disiarkan media pemerintah, Senin (5/9).
Khamenai juga meminta pemerintah Arab Saudi bertanggung jawab atas kecelakaan yang menewaskan satusan umat muslim tahun lalu.
“Mereka tak dapat memanfaatkan kedudukannya sebagai penguasa untuk lepas dari tanggung jawab, khususnya terkait kejahatan, yang dilakukan terhadap umat muslim,” katanya.
Khamenei turut menyebut keterlibatan Arab dalam sejumlah perang di Irak, Yaman, dan Suriah, terutama terkait sikapnya, yang bertentangan dengan Iran.
Arab Saudi dianggap mempertaruhkan reputasinya dalam penyelenggaraan haji dan pengelolaan dua kawasan suci di Mekkah dan Madinah.
Haji adalah satu dari lima ibadah wajib bagi umat Islam, khususnya untuk yang mampu. Tiap umat muslim diwajibkan menjalani haji minimal sekali.
Reputasi Arab Saudi sempat tercoreng oleh insiden kecelakaan pada 2015. Menurut pihak Riyadh, jamaah haji yang tewas mencapai 769 jiwa, angka tertinggi sejak kecelakaan pada 1990.
Meski demikian, perhitungan dari negara-negara yang ingin mengembalikan jasad warganya menunjukkan, korban mencapai dua ribu jiwa. Lebih dari empat ratus diantaranya merupakan warga Iran.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara