Jakarta, Aktual.co — Paket kebijakan ekonomi yang disampaikan pemerintah beberapa hari yang lalu ternyata disambut negatif oleh pasar. IHSG (indeks harga saham gabungan) terus merosot serta makin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar amerika mengindikasikan paket kebijakan tersebut kurang tepat, papar Kwiek Kian Gie maupun ekonom senior Sri Adiningsih dalam diskusi yang bertema Pelemahan Nilai Tukar Rupiah dan Kondisi Perekonomian Terkini.
Mantan menteri ekonomi di era Presiden Megawati itu juga mengkritisi Beberapa kebijakan yang dianggap kurang tepat, seperti penghapusan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPn BM) untuk produk yang sudah tidak termasuk barang mewah, karena kebijakan tersebut bisa memacu meningkatkan impor yang tentunya akan menguras devisa
Meningkatkan pajak barang mewah untuk mobil mewah yang dirakit diluar negeri (CBU) dari 75% menjadi 125% juga dianggap kurang tepat, karena banyak mobil mewah yang sudah dirakit di Indonesia.
Tentang kebijakan pembatasan impor solar dan beralih ke bio diesel, serta mempermudah dan mempercepat proses perijinan investasi juga dianggap kebijakan yang asal-asalan, karena kebijakan tersebut mempunyai effek jangka panjang.
“Sekarang yang harus dilakukan pemerintah adalah menjaga stabilitas harga bahan pokok, supaya masyarakat tetap tenang agar tidak terjadi rush atau penarikan uang secara besar-besaran”.
“Demikian pandangan yang berkembang dalam diskusi yang diselenggarakan di Megawati Institute.