Presiden Jokowi (ant)

Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan sejumlah hal penting dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-PBB ke-8, di Vientiane, Laos, Rabu (7/9).

Hal ini disampaikan Jokowi di hadapan kepala negara ASEAN dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon.

Dia mengatakan, ASEAN yang masih menjadi rumah 120 juta orang miskin harus memastikan pencapaian Agenda 2030 di bidang pengentasan kemiskinan. Antara lain, dilakukan melalui kerjasama pelatihan kejuruan, peningkatan kapasitas produksi dan inovasi UMKM serta akses terhadap keuangan inklusif.

“Penting bagi ASEAN untuk memastikan bahwa program pengentasan kemiskinan masuk dalam agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030,” ujar Jokowi.

Sementara di bidang kesehatan, Jokowi berharap kedua organisasi dapat bekerjasama untuk meningkatkan ketahanan kawasan terhadap wabah penyakit menular seperti SARS, flu burung, AIDS maupun penyakit tidak menular seperti jantung, kanker atau diabetes.

Kerjasama tersebut dapat dilakukan melalui penelitian bersama antar institusi atau ahli, pelatihan bersama dan kerjasama dalam pencegahan, deteksi dini, dan tanggap darurat penyakit pandemik.

Dalam pertemuan tersebut, dia juga mengemukakan mengenai pengaruh ASEAN di peta dunia bahwa ASEAN merupakan ekonomi terbesar ke-7 di dunia dengan nilai PDB sekitar 2,6 triliun dolar AS.

ASEAN juga memiliki kawasan yang stabil dan damai. Oleh karena itu, dengan segala aset dan potensinya, ASEAN dapat berkontribusi dalam beberapa agenda PBB, diantaranya dalam pembangunan berkelanjutan dan perdamaian dunia.

Terkait perdamaian dunia, Jokowi kembali menyerukan ASEAN dan PBB untuk menjadikan masalah Palestina sebagai isu prioritas dan mendukung langkah Palestina mewujudkan kemerdekaan dan mendorong kembali perundingan damai Palestina-Israel berdasarkan ‘two-state solution’.

 

(ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara