Jakarta, Aktual.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebutkan, di era persaingan bisnis yang kian ketat, BUMN dituntut harus bisa bekerja lebih efisien lagi.
Apalagi di saat kinerja perekonomian dunia yang masih melambat, ternyata persiangan masih sangat ketat. Pesaing perusahaan BUMN pun banyak bermunculan. Namun sayangnya, terkadang ada BUMN yang diisi oleh orang-orang yang tidak profesional.
“Dulu di sektor baja, hanya Krakatau Steel yang bermain sendiri. Tapi saat ini sudah banyak perusahaan baja baik yang dari dalam maupun dari luar negeri. Sehingga, lagi-lagi harus efisien,” tutur Wapres di cara Indonesia Business and Development (IBD) Expo, di JCC, Jakarta, Kamis (8/9).
Apalagi, kata Wapres, pasar dalam negeri ini sangat besar. Sehingga menjadi rebutan banyak perusahaan, termasuk perusahaan asing. Justru kondisi ini harus dapat dimanfaatkan oleh BUMN.
“Negra lain punya modal besar, tapi pasarnya kurang. Kita justru punya pasar yang kuat. Itu harus jadi peluang besar bagi BUMN. Makanya efisiensi penting,” ucap JK.
Bagi Wapres, persaingan di tingkat global yang semakin ketat harus direspons pemerintah Indonesia dengan meningkatkan daya saing di seluruh perusahaan pelat merah tersebut.
Di samping itu, kata politisi senior Partai Golkar ini, selain efisien BUMN juga harus dikelola orang-orang yang profesional, tidak asal pasang dan asal copot sembarangan.
“Jangan seperti dulu, orang yang tidak paham malah bisa langsung jadi Dirut (BUMN). Sehingga memengaruhi kinerja BUMN sendiri. Jadi, jangan ada orang yang tiba-tiba jadi dirut,” jelas Wapres.
Dengan menjalankan prinsip efisiensi serta dipegang oleh orang yang profesional maka, sebut JK, BUMN bisa menjalankan praktik-praktik sebagai agen pembangunan.
“Untuk memenangkan persaingan, pemenangnya adalah siapa yang paling efisien dan profesional, serta didukung produk-produk yang inovatif. Kita memiliki BUMN yang besar-besar dan harus jadi pememnang,” tandasnya.(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid