Denpasar, Aktual.com — Khotib Shalat Idul Adha di Lapangan Korem 163/Wira Satya Denpasar Ariful Akmal berharap momentum hari raya kurban bisa membuang sifat keakuan (individualistis) umat manusia.
“Ini merupakan momentum membunuh sifat keakuan, yang merasa mengakui bahwa itu adalah miliknya padahal hakekatnya manusia punya sesuatu bukan miliknya tetapi titipan Allah,” katanya saat memberikan siraman rohani usai Shalat Idul Adha di Denpasar, Senin (12/9).
Terlebih, kata dia, manusia tidak bisa menggalang kehidupan ini secara individualistik ataupun kelompok, namun memerlukan hubungan sosial. Sehingga sifat keakuan tersebut, dinilainya tidak relevan dalam berkontribusi membangun bangsa dan negara.
Dalam siraman rohani itu juga ia memberikan gambaran napak tilas Nabi Ibrahim yang perlu dicontoh oleh umat Muslim. “Banyak di antaranya manusia saat ini tidak lagi bertuhankan Tuhan tetapi materi, jabatan dan pangkat. Untuk itu Nabi Ibrahin perlu diteladani.”
Semangat juang Nabi Ibrahim juga perlu diteladani umat saat ini salah satunya saat hijrah dari Palesina ke Mekkah yang berjarak 1.600 kilometer.
“Mereka harus pergi dari Palestina yang subur ke Mekkah yang saat itu belum ada tanda kehidupan. Tetapi ketika Nabi Ibrahim mendapat perintah untuk hijrah, ia melakukan itu sehingga tanah Mekkah menjadi tumbuh subur berkat kerja keras dan doa.”
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu