Jakarta, Aktual.com – Komisi VI DPR RI menentang keras rencana Meneg BUMN Rini Soemarno untuk melakukan holding PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) BUMN disektor pertambangan. Inalum juga direncanakan akan melakukan divestasi saham Freeport.
“Mestinya investment holding. Jangan operating holding. Harusnya membentuk new company. Supaya lebih efektif holdingnya,” ujar anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/9).
Nantinya, lanjut dia, new company tersebut harus hidup murni dan mencari deviden untuk pengembangan anak usahanya dan fokus pengembangan holding tersebut.
Selain itu, Darmadi juga tak sepakat soal rencana Inalum yang bakal dipersiapkan untuk melakukan divestasi saham PT Freeport Indonesia. Menurutnya, keuangan PT Inalum harus diverifikasi lebih dahulu apakah kuat atau tidak untuk membeli saham Freeport. Sebab, dibutuhkan dana yang besar.
“Kalau hasil analisis kemungkinan Inalum enggak punya dana tersebut. Jadi kita keberatan dengan langkah tersebut kalau dananya enggak kuat. Nanti akan merusak daya saing inalum,” tegas politisi PDIP ini.
Darmadi pun mengingatkan agar rencana Inalum melakukan divestasi saham Freeport tak menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN). Pasalnya, pembelian saham Freeport di bidang pertambangan bukan prioritas utama.
“PMN enggak boleh digunakan untuk beli saham. Tahun 2017 sudah enggak ada PMN. Dengan anggaran yang terbatas. sebaiknya fokus pada infrastruktur dan kedaulatan pangan,” pungkasnya.
Nailin In Saroh
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan