Semarang, Aktual.com – Kerajaan Denmark kembali menjajaki kerjasama proyek percontohan energi dan limbah lingkungan senilai Rp191,4 miliar kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Hal ini diperlihatkan dengan kunjungan Sekretaris Negara Bidang Kebijakan Luar Negeri Denmark, Lone Dencker Wisborg ke kantor Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Rabu (14/9) lalu.

Ganjar mengatakan, seluruh bantuan merupakan hibah murni berupa pendanaan pembangunan proyek percontohan energi dan lingkungan. Bantuan rencananya akan diserahkan ke sejumlah pemerintah kabupaten/kota di Jateng.

“Semua hibah yang menerima Pemkot dan Pemkab. Kami di tingkat provinsi hanya memfasilitasi saja,” beber dia.

Disebutkan, lima daerah yang mengelola proyek dari energi terbarukan dan pembangkit listrik tenaga surya bersistem off-Grid antara lain di Kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara senilai DKK 9.350.000. Dilanjut, Kabupaten Cilacap mendapat hibah DKK 34,800.000 untuk pengolahan sampah di TPA Tritih Lor sebagai bahan bakar.

Kabupaten Tegal mendapat hibah DKK 13.500.000 untuk proyek pemindahan 25.000 ton limbah beracun hasil peleburan logam dari Desa Pasarean Kecamatan Adiwern. Kabupaten Klaten mendapat DKK 5.300 untuk penanganan limbah cair dan padat dari industri pati onggok di Desa Daleman dan Desa Pucang Miliran Kecamatan Tulung.

Terakhir, Kota Semarang yang memperoleh proyek pengumpulan dan pembakaran gas metana dari TPA Jatibarang untuk membuat listrik berdaya 10 MW senilai DKK 24.750.000. Jaringan listrik sampah rencananya akan disalurkan langsung ke jaringan PLN.

“Ke depan kami mulai dengan clean energi, jadi bantuan yang datang kami selektif sesuai kebutuhan. Jadi kita yang mengatur, bukan yang diatur,” tambahnya.

Sementara itu Menteri Muda Denmark Lone Dencker mengaku terbuka dalam proyek lain yang ditawarkan pemprov Jateng. Terutama rencana kerjasama lain yang memungkinkan digarap kedua belah pihak.

Hadir dalam kunjungan penasehat senior Mette Stard Gjerlof, Duta besar Denmark Untuk Indonesia Casper Klynge, serta konselor pembangunan Jacob Stensdal Hansen, Alexander Skommer Larsen dan perwakilan dari Danida Environmwnt SUPPORT Porgrame Phase 3.

 

*M Dasuki

Artikel ini ditulis oleh: