Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman mengenakan rompi oranye keluar dari gedung KOmisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu (17/9). Irman Gusman ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas dugaan suap terkait pengurusan kuota gula impor.Aktual/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengaku terkejut dengan penangkapan terhadap Ketua DPD RI Irman Gusman dalam operasi tangkap tangan, yang dilakukan KPK atas dugaan penerimaan suap pengaturan kuota gula impor.

“Ini pertama kali dalam sejarah anggota DPD RI di tetapkan sebagai tersangka dalam operasi tangkap tangan KPK. Peristiwa ini jelas mengerus kepercayaan publik (dis-trust) terhadap DPD,” kata Ipang, di Jakarta, Minggu (18/9).

Menurut dia , dengan peristiwa ini menjadikan DPD tidak ubahnya sama dengan DPR RI. Apalagi, DPD selama ini mendapat legitimasi penuh dari rakyat. Bahkan, sambung dia, wacana penguatan DPD via amandemen UUD 1945 kelima seolah pupus.

Irman selaku salah satu nahkoda yang menjadi harapan banyak orang untuk menjadikan DPD yang lebih baik dan bersih dimata publik pun pupus.

“Oleh karena itu DPD kedepannya membutuhkan sosok yang punya kapabilitas, integritas, rekam jejak, mumpuni jaringan serta kanal yang luas dan kemampuan lobi, komunikasi yang bagus, sehingga DPD lebih berwibawa dan eksistensinya  diakui dimata publik,” kata Direktur Eksekutif Voxpol Center ini.

Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang