Pedagang tradisional melakukan transaksi menggunakan uang Rupiah di Pasar Terapung Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Kamis, (12/5). Pasar Terapung Lok Baintan merupakan pasar tradisional di atas jukung (sampan) yang menjual beragam dagangan seperti hasil produksi pertanian dan perkebunan yang telah ada sejak Kesultanan Banjar pada abad ke-15. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/ama/16.

Jakarta, Aktual.com – Wayang Ajen Pesona Indonesia kembali unjuk gigi. Tidak Kali ini dalam rangkaian Festival Budaya Pasar Terapung, di Panggung Utama, Menara Pandang Siring, Sungai Martapura, Banjarmasin Kalimantan Selatan, Sabtu 17 September 2016.

”Atas undangan dan permintaan Gubernur Kalsel, Kadis Pariwisata dan masyarakat Banjarmasin maka Wayang Ajen akan tampil kembali di Banjarmasin. Tahun lalu juga sempat tampil, namun bedanya kini dikombinasikan bersamaan dengan acara Festival Pesona  Budaya Pasar Terapung,” Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Raseno Arya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (18/9).

Raseno mengatakan, penampilan Wayang Ajen dengan Ki Dalang Wawan Ajen akan menghibur perhelatan akbar tersebut. Pamor dalang yang sering mementaskan Kementerian Pariwisata yang dipimpin Arief Yahya ini cukup populer. Wawan sudah berkeliling ke puluhan negara untuk memperkenalkan wayang golek khas Jawa Barat itu. Dia kombinasikan dengan teknologi multimedia, tata cahaya, tata suara dan tata panggung yang mengesankan.

“Semua keindahan pariwisata ada di Wayang ini, kemasannya keren banget dan Indonesia banget,” kata Raseno bangga.

Lakon Kesatria Darma Sakti yang biasa dimainkan Wawan sarat dengan pesan potensi dan kekayaan alam maupun seni budaya. Kesatria pembela kebenaran, kesatria penerus generasi kreatif, kesatria yang cinta damai hingga kesatria yang melakukan kebajikan, ikut disajikan ke penonton.Pesan darma sakti, kekuatan seorang insan manusia yang punya karakter baik yang mengabdikan darmanya tanpa pamrih untuk keagungan agama, kejayaan negara, dan keutamaan NKRI serta menuju pradaban dunia, juga ikut dipentaskan.

Hasilnya? Ternyata lebih mengena ke masyarakat. Dengan bahasa yang lebih gaul dan tidak kaku, masyarakat jadi lebih terhibur.

”Imbasnya nanti Festival Budaya Pasar Terapung akan semakin ramai dikunjungi masyarakat, pilihan yang sangat tepat mengundang Wayang Ajen,” ujar ayah tiga anak itu.

Raseno menambahkan bahwa top of mind masyarakat tentang Kalimantan Selatan adalah Pasar Apungnya, Kuliner masakan ikan air tawar, Ikan goreng gurih Saluang, Batu akik Martapura, Sungai Barito, Monyet berhidung “petruk” panjang.

”Ada yang berbeda dengan mentasnya Wayang Ajen. Acara akan semakin berwarna,” ujarnya.

Ya, pada tanggal 16 hingga 20 September 2016, Kalsel akan menggelar Festival Budaya Pasar Terapung di siring Sungai Martapura, Jalan Piare Tendean, Banjarmasin. Kemenpar mendukung acara tersebut. Rencananya acara pembukaan pada tanggal 16 Sept pukul 20.00 Wita dan bertempat di Siring Sungai Pierre Tendean kawasan Menara Pandang.

Untuk sensasi acaranya, juga banyak segudang agenda. Ada 9 lomba yang digelar pada Festival Budaya Pasar Terapung yakni. Lomba Pawai Budaya, Banjar Fashion Carnaval, Festival Sinoman Hadrah, Lomba Permainan Tradisional Balogo, Festival Kuliner Daerah pada Kampoeng Banjar, Sasirangan Street Festival, Lomba Masak Para Shef Hotel dan Restoran, Lomba Jukung Hias Para Pedagang Pasar Terapung, dan Lomba Photo Objek Festival Pasar Terapung.

”Selama lima hari penyelenggaraan festival akan dipentaskan berbagai kegiatan seni dan budaya daerah, termasuk juga parade dan Jukung Hias di Sungai Martapura. Acaranya bakal dikemas sangat menarik,” ujar Raseno.

Pria asli Padang itu berharap, dengan adanya festival budaya tahunan ini akan banyak menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara, sebab pelaksanaannya juga berbarengan dengan hari jadi Kota Banjarmasin yang ke-490.

”Selain menjadi agenda pemerintah provinsi, festival budaya pasar terapung ini juga sudah menjadi agenda Kementerian Pariwisata, mari kita dukung dan datang ke Kalsel,” ujar ayah tiga anak itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Provinsi Kalsel, Mohandas H Hendrawan mengatakan, untuk urusan promosi pihaknya sudah menggenjot dengan sekuat tenaga. Bukan hanya di ranah nasional, festival ini juga dipromosikan via sosial media untuk pasar mancanegara.

”Lengkap semua informasinya ada di website acara ini,” ujar Mohandas.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka