Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mochamad Hekal mengaku akan mempertanyakan beberapa hal terkait mekanisme import gula yang dilakukan Badan Urusan Logistik selama ini.
Hal itu dikatakan Hekal sekaligus menanggapi kasus dugaan suap kuota import gula yang menyeret ketua DPD RI Irman Gusman.
“Pertama apa urusannya DPD dengan quota impor gula? Yang kedua, apa benar Irman Gusman membantu importir gula main di quota bulog? Yang ketiga, apa iya Bulog yang sebesar itu tidak sanggup memasukan sendiri, sehingga perlu bantuan CV,” ujar Hekal di Jakarta, Minggu (18/9).
Lebih lanjut, Hekal mengungkapkan, jauh sebelum adanya kasus Irman Gusman, pihaknya telah membentuk panja gula yang ditujukan untuk membahas berbagai persoalan seputar gula. Tidak hanya impor, panja juga mengarah ke harga gula nasional, nasib petani tebu, dan pabrik-pabrik gula negara serta pabrik-pabrik gula rafinasi.
“Tentu import gula jadi bagian dari itu (panja gula).” Hekal mengakui, ada indikasi penyimpangan terkait import gula yang ditemukan panja gula. Bahwa ada sebagian gula rafinasi merembes ke pasar konsumen.
Selain itu, kata dia, panja gula saat ini tengah fokus mengawasi jatah import gula yang dilakukan Bulog. Diantara adalah jumlah kuota impor gula rafinasi. Apakah, sesuai dipergunakan untuk industri makanan dan minuman.
“Tapi harga gula belakangan ini banyak naik, sehingga kita tuntut kemendag untuk mencari solusi pengamanan harga gula,” kata Hekal.
Hekal menambahkan panja gula dalam waktu dekat akan berkonsultasi dengan pemerintah terkait beberapa temuan tersebut diatas. “Rencana kita mau rampungkan (hasil panja gula-red) tahun ini dengan memberikan masukan ke pemerintah tentang tata kelola gula baik rafinasi maupun berbasis tebu.”
Laporan: Nailin Insaroh
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu