Antrean ratusan pemudik mengisi ulang BBM di SPBU Gempol Sari, Subang, Jawa Barat, Sabtu (2/7). Pertamina memperkirakan selama periode H-15 hingga H+15 Lebaran, konsumsi premium diprediksikan naik 15 persen dari 71.906 menjadi 82.496 kiloliter per hari. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – Antrian panjang kendaraan terjadi di Tanjung Selor, Ibu Kota Kalimantan Utara, pasalnya satu-satunya SPBU (stasiun pengisian bahan bakar) kehabisan stok BBM sejak pagi.

Dilaporkan di Tanjung Selor, bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di SPBU Abdi Makbul Tanjung Selor yang merupakan satu-satunya SPBU yang ada di Kabupaten Bulungan ini ludes sejak pagi (18/9), karena BBM di SPBU yang berada di Jalan Katamso ini hanya tersisa pertamax dan solar.

Antrean panjang pun terjadi. Kepolisian sampai turun tangan mengurai kemacetan di depan SPBU. Menurut salah satu staf SPBU, kekosongan premium terjadi akibat pengiriman BBM lambat.

“Ini kapalnya lama datang dari Tarakan sehingga terjadi seperti ini,” kata salah satu pelanggan yang enggan menyebutkan nama.

Menurutnya, belakangan jatah minyak yang dikirim cepat habis. Padahal kuotanya tidak pernah berubah. Keluhan pun datang dari warga yang mengantre.

“Saya ini pekerja yang banyak menghabiskan waktu di jalan. Kalau harus mengisi pertamax terus saya tekor ini. Premium dari kemarin (17/9) kosong terus,” keluh Adi, salah seorang warga di Tanjung Selor, Minggu (18/9).

Adi mengaku kejadian ini sering sekali terjadi. Dan setiap kali petugas SPBU ditanya jawabannya pun selalu sama. Pria yang berpenghasilan rendah ini keberatan jika SPBU Tanjung Selor masih sering kehabisan premium.

“Bukan hanya saya ini yang mengeluh, banyak warga yang lain sebenarnya. Tapi apa boleh buat saja, sekarang kita butuh,” lanjutnya menggerutu.

Selain Adi, ada juga celotehan dari ibu-ibu yang mengendarai mobil dan mengantre hampir satu jam. Menurutnya ada perlakuan yang tidak adil diterimanya saat mengantre di SPBU tersebut. Petugas lebih mengutamakan melayani para pemotor yang diduga pengetap.

“Saya sudah mengantre lama, tapi di depan saya ada motor yang sudah lebih dari lima kali bolak-balik untuk mengisi. Petugas pun melayani dengan santainya. Jangan gitulah, kasihan kita yang antre baik-baik. Berikan hak kita secara adil. Mereka boleh melakukan itu, tapi disesuaikan dengan kondisi Tanjung saat ini. Kan sekarang lagi susah BBM,” tutur perempuan yang enggan menyebutkan namanya ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka